SuaraKalbar.id - Asal usul Palu Arit jadi lambang PKI atau Partai Komunis Indonesia. Simbol palu dan arit yang saling bersilang satu sama lain kerap dilambangkan sebagai ideologi alias paham komunisme, simbol ini pula yang diadopsi oleh partai terlarang di Indonesia, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI).
Perlu kamu ketahui, bahwa palu dan arit sesungguhnya bukanlah lambang milik PKI saja. Hal itu lantaran palu dan arit merupakan lambang atau simbolisme dari komunis.
Sehingga, penggunaan lambang palu dan arit juga dipakai oleh gerakan berhaluan komunisme lainnya di berbagai belahan dunia.
Dikutip dari Hops (jaringan Suara.com), menilik penelusuran dari berbagai catatan sejarah, simbol palu melambangkan sebagai gerakan dari kaum yang mewakili buruh. Sementara lambang arit dimaknai sebagai perwakilan dari para petani.
Palu dan arit yang saling menyilang inilah yang dimaknai sebagai solidaritas bersatunya antara kaum buruh dan petani.
Awal mula kemunculan lambang yang kini dilarang di berbagai negara ini konon bermuara dari Revolusi Bolshevik (Rusia) di tahun 1917.
Bolshevik sendiri merupakan fraksi mayoritas dalam Partai Pekerja Sosial-Demokrat Rusia (RSDRP) yang muncul menjelang Revolusi Rusia untuk menggulingkan pemerintahan Kekaisaran Rusia.
Revolusi yang dikenal juga sebagai Revolusi Sosialis Oktober Besar ini bagian dari geraka yang dilakukan oleh pihak komunis Rusia, di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Ulyanov alias Lenin.
Kala itu, orang-orang yang berhaluan pada gerakan Bolshevik tak lain merupakan kelompok garis keras yang memandang perubahan harus dicapai dengan senjata (perang).
Baca Juga: 8 Aktor Terlibat Film G30S PKI: Umar Kayam hingga Wawan Wanisar
Akhirnya melalui Revolusi Oktober 1917, Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia dari Menshevik. Dalam perkembangannya, Bolshevik terbukti menjadi cikal bakal Partai Komunis Uni Soviet.
Kemudian sekitar tahun 1922, tentara Rusia yang biasa dikenal tentara merah meresmikan simbol palu dan arit yang menyilang sebagai lambang partai politik. Nah simbol inilah yang kemudian juga diadopsi ke dalam bendera negara Uni Soviet.
Meski awal mulanya berkembang di Rusia, paham komunisme akhirnya masuk ke tanah air dan mulai berkembang pada awal abad ke-20. Paham kiri itu pertama kali dikenalkan ole Henk Sneevlit. Mulanya, ia mendirikan Indische Sociaal-Democratsche Vereninging (ISDV).
Barulah di tahun 1920 ISDV yang sebelumnya berbahasa Belanda mengganti namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam sejarah perjalanan di Indonesia PKI dua kali melakukan pemberontakan yang semuanya berujung pada kegagalan. Pemberontakan pertama terjadi pada tahun 1926 di Jawa Tengah dan Sumatera Barat. Namun, pemberontakan yang bertujuan menumbangkan kekuasaan kolonial gagal. Akhirnya pemerintah kolonial Hindia Belanda secara resmi melarang keberadaan PKI.
Kemudian pemberontakan kedua terjadi pada tahun 1948 dan juga mengalami kegagalan. Saat itu, dedengkot PKI Muso baru kembali dari Moskwa (Uni Soviet). Begitu tiba di tanah air, ia segera menjalin koalisi dengan Amir Sjarifuddin yang juga mantan Menteri Pertahanan (Menhan).
Berita Terkait
-
Simbol Palu Arit PKI Ditemukan di Kampus Unmul, Pihak Rektorat: Itu Peraga Pembelajaran
-
Logo PKI dan Bir Mahal Jadi Barang Bukti Demo Polres Samarinda, Panen Cibiran publik
-
Penyintas Tragedi 1965 : Puluhan Tahun Dibungkam, Tak Berani Ungkap Identitas ke Publik
-
Kehadiran Habib Rizieq Berujung Bentrokan di Pemalang, FPI Tuding 'Neo PKI' Jadi Biang Kerok!
-
Masih Keturunan PKI, Ananta Rispo Ungkap Kisah G30S Versi Keluarganya
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan
-
Dorong Green Finance, BRI Catat Capaian Besar Lewat Instrumen ESG Senilai Rp73,45 Triliun
-
IM3 Kenalkan SATSPAM di Pontianak, Fitur untuk Lawan Penipuan Digital