Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 30 September 2021 | 13:55 WIB
Kisah pembunuhan 7 perwira TNI di peristiwa Pemberontakan G30SPKI atau G30S PKI menyimpan kengerikan dan kesadisan.

Dipimpin Sersan Mayor Boengkoes, pasukan Cakrabirawa menjalankan misi penjemputan terhadap M.T. Haryono. Tak ada halauan berarti, pasukan Cakrabirawa hanya mendapati sosok Mariatni, istri dari M.T. Haryono yang membukakan pintu ketika itu.

“Bung Karno memanggil bapak. Ada rapat penting yang harus dihadiri bapak sekarang juga,” ujar Boengkoes kala itu.

MT Haryono meminta agar keluarganya pindah ke kamar karena tahu bakal dibunuh.

Menjawab pernyataan itu, Mariatni bergegas memanggil sang suami. Ketika itu, M.T. Haryono tahu betul, sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya.

Baca Juga: Pendukung PKI Disebut Susupi TNI: Isu Usang, Perdebatan Komunisme Distop Sajalah

Dia lantas meminta istri dan anak-anaknya untuk segera mencari tempat untuk mengamankan diri.

“Kamu harus segera pindah kamar dan bangunkan anak-anak, karena mereka akan membunuh saya. Pindahlah ke kamar depan beserta anak-anak,” ucap M.T. Haryono.

Rupanya, perintah itu menjadi perintah terakhir dari M.T. Haryono kepada Mariatni. Sebab, beberapa menit kemudian ia harus meregang nyawa akibat berondongan senapan Thompson milik Sersan Mayor Boengkoes.

Load More