Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 21 Oktober 2021 | 07:50 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)

SuaraKalbar.id - Sebaran kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) kembali melonjak per hari ini, Rabu (20/10/2021). Secara mengejutkan, sejumlah kasus tersebut dibawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru saja pulang dari Malaysia.

Tercatat pada hari ini, ada 84 kasus terkonfirmasi positif. Dari total tersebut, penyumbang terbanyak berasal dari Kabupaten Sambas sejumlah 29 kasus. 

"Hari ini, Kalimantan Barat tambah 84 kasus Covid-19. Sambas tertinggi, mencapai 29 kasus per hari ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson pada Rabu malam.

Harisson melanjutkan, 29 kasus di Kabupaten Sambas itu berasal dari PMI yang baru kembali dari Sarawak, Malaysia melalui pintu resmi perbatasan di Aruk, Sajingan, Sambas.

Baca Juga: Geger! Anak Bantai Ibu Kandung di Sambas Kalbar, Seorang Tetangganya Juga Dibunuh

"Untuk kasus di Sambas, mereka ini semuanya PMI warga Sambas yang baru pulang dari Sarawak," kata Harisson.

Awalnya, dia mengemukakan, ada 34 PMI pelintas batas dari Sarawak yang melewati pemeriksaan sesuai protap Covid-19 di KKP Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk Sajingan.

Dari 34 PMI, 29 dari mereka yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan PCR.

"Saat ini, 29 PMI yang positif sedang diisolasi di asrama BKD di Sambas. Setelah sepuluh hari mereka akan diswabs PCR lagi, bila negatif mereka boleh pulang ke kediaman masing-masing," ujarnya.

Jalur atau pintu pintu resmi di Kalbar seperti PLBN Aruk, PLBN Entikong dan PLBN Badau relatif bisa dikontrol oleh Satgas Covid-19 Perbatasan.

Baca Juga: Pembunuhan Sadis di Sambas, Anak Bunuh Ibu Kandung di Ruang Keluarga

PMI yang melintas di jalur resmi dikarantina dan dilakukan swabs PCR dahulu untuk memudahkan pengawasan.

Tetapi, kata Harisson, Kalbar agak kewalahan dengan jalur masuk pelintas batas atau PMI dari jalur-jalur tikus. Lantaran itu, kondisi ini harus terus secara maksimal diwaspadai oleh Satgas Covid-19 Kabupaten di perbatasan.

"Daerah perbatasan harus hati-hati. Terutama menjaga pelintas batas yang keluar masuk melalui jalur-jalur tikus," ujarnya.

Hingga sampai saat ini hasil new all record (NAR), total kasus konfirmasi di Kalbar mencapai 40.800 orang.

Kasus aktif sebanyak 193 orang atau 0,47 persen, kasus sembuh sebanyak 39.554 orang atau 96.94 persen dan kasus konfirmasi meninggal sebanyal 1.053 orang atau 2.58 persen.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More