Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 19 Januari 2022 | 13:44 WIB
Desain ibu kota negara baru. (Suara.com/Fauzi)

SuaraKalbar.id - Pada 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota baru akan dibangun di wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Terbaru, tepatnya pada tanggal 17 Januari 2022 Jokowi mengumumkan nama ibu kota baru di Kaltim adalah Nusantara.

Meski memiliki sejarah panjang dan segala pertimbangan untuk memindahkan sebuah Ibu Kota, Namun Kalimantan Timur bukanlah yang pertama setelah Jakarta.

Sebelumnya, ada beberapa daerah lain yang sempat menjadi ibu kota negara sebelum akhirnya kembali ke Jakarta atau dikenal denga batavia di masanya.

Baca Juga: Kritik Penamaan Ibu Kota Negara Baru, Natalius Pigai: Nusantara Itu Pagar Pemisah

Berikut beberapa daerah yang sempat jadi Ibu kota di Indonesia :

1. Yogyakarta

Suasana kawasan Tugu Pal Putih yang dipadati wisatawan menjelang pergantian tahun baru 2022, Jumat (31/12/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Pemindahan ibu kota kali pertama adalah dari Jakarta ke Yogyakarta, pada 29 September 1945. Kala itu, Jakarta jatuh ke tangan Belanda.

Atas saran Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Pakualam VIII pada 4 Januari 1946, ibu kota Indonesia resmi pindah ke Kota Yogyakarta.


2. Bukittinggi, Sumatera Barat

Baca Juga: Tak Kaget Jika Ahok Jadi Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Slamet Maarif PA 212: Kami Baca Kedekatannya dengan Jokowi

Jalan Nasional Padang By Pass – Bukit Tinggi – Batas Riau. [Dok Kementerian PUPR]

Setelah Kota Yogyakarta, Bukittinggi yang terletak di Sumatera Barat, sempat menjadi ibu kota Indonesia pada 19 Desember 1948.

Saat itu Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat agresi militer ke-2. Akhirnya, Presiden RI Soekarno memutuskan ibu kota pindah.

Presiden Soekarno memutuskan Bukittinggi sebagai dengan Ibu Kota Indonesia di masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

3. Bireuen, Aceh

Foto Tari Seudati (sumber: pinterest)

Aceh ternyata pernah dipilih sebagai Ibu Kota Indonesia pada 1948. Namun, Bireuen hanya seumur jagung menjadi ibu kota, yakni cuma sepekan.

Selama sepekan, sejak 18 Juni 1948, seluruh aktivitas dan kegiatan pemerintahan tetap dijalankan dan dipusatkan di jantung kota.


4. Jakarta

Tugu Monas di Jakarta. [shutterstock]

Selanjutnya, roda pemerintahan RI pun kembali normal hingga datangnya serbuan pasukan Belanda pada Agresi Militer II 19 Desember 1948, dimana seluruh pemimpin Republik ditangkap Belanda dan diasingkan ke berbagai tempat.

Ibu kota RI baru kembali ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949 dan kemudian ke Jakarta pada 17 Agustus 1950 setelah Republik Indonesia Serikat (RIS) membubarkan diri dan kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Load More