Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 20 Januari 2022 | 14:31 WIB
Ridwan Kamil kembali sentil Arteria Dahlan/instagram.com

SuaraKalbar.id - Tampaknya, kasus yang melibatkan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan kian memanas.

Kali ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menyentil politisi PDIP itu.

Lewat akun media sosial instagram miliknya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu bertanya, kenapa Arteria menggunakan bahasa Sunda saat berpidato di sebuah forum resmi.


"Ijin bertanya. Kenapa pidato di forum resmi ini ujug-ujug alias tiba-tiba abang juga menggunakan idiom bahasa Sunda, yaitu “ujug-ujug” kata Kang Emil, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga: Sempat Disebut Murtad oleh Sesama Kader PDI Perjuangan, Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf ke Orang Sunda

"Katanya gak boleh?," lanjut mantan Wali Kota Bandung itu.

Lebih lanjut, Kang Emil menuturkan bahwa tokoh besar di negeri ini juga kadang berbahasa daerah secukupnya saat berbicara dengan khalayak.

"Pak Presiden @jokowi juga dahulu Bung Karno, kadang berbahasa daerah secukupnya dalam berkomunikasi kepada khalayak," katanya.

Ridwan Kamil juga mencontohkan dirinya, bahkan diperkenankan menggunakan bahasa daerah saat Konferensi Asia Afrika (KAA).

"Bahkan saya juga dulu diijinkan menggunakan idiom “hatur nuhun” di depan forum kepala negara di peringatan KAA 2015," ungkapnya.

Baca Juga: Janji Bakal Lebih Silent Setelah Singgung Bahasa Sunda, Arteria Dahlan Siap Disanksi PDIP

Sebelumnya, ucapan Arteria Dahlan saat rapat dengan Jaksa Agung, Senin (17/1/2022) berbuah polemik.

Saat itu dirinya menyinggung ada Kejaksaan Tinggi berbicara bahasa Sunda saat rapat kerja.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu, kita ini Indonesia pak, jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya, kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," kata Arteria.

Hal itulah yang hingga saat ini menuai polemik dari berbagai pihak, terutama masyarakat Sunda yang merasa tersinggung atas perkataan Arteria itu.

Load More