Scroll untuk membaca artikel
Bella | Stephanus Aranditio
Senin, 31 Januari 2022 | 14:36 WIB
Ilustrasi pandemi Covid-19 (Pexels)

SuaraKalbar.id - Sejumlah indikator menunjukkan, saat ini Indonesia memasuki ke gelombang ketiga pandemi Covid-19 akibat Varian Omicron.

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyebut penambahan kasus positif, angka keterpakaian tempat tidur, dan positivity rate yang terus naik menunjukan indikator dimulainya gelombang ketiga.

"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster," kata Zubairi, Senin (31/1/2022).

Menghadapi situasi ini, dia meminta masyarakat tidak panik, tetap jalani protokol kesehatan 5M; memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas agar lonjakan tidak semakin tinggi.

Baca Juga: Elektabilitas Capres 2024: Prabowo Subianto Masih Teratas, Risma Tempel Puan Maharani, Airlangga Hartarto Paling Buncit

"Tapi jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," tuturnya.

Zubairi juga meminta seluruh tenaga kesehatan untuk bersiap dan fokus agar lonjakan pandemi ketiga ini tidak mengakibatkan lebih banyak korban jiwa.

"Untuk semua rekan dan kolega. Dokter, perawat, sopir ambulans, sekuriti RS, dan yang berada di belakang layar, saya ucapkan terima kasih. Kita masih berada di waktu yang sulit. Utamakan keselamatan. Terus waspada. Sabar. Jangan terprovokasi. Fokus saja. Bismillah kita bisa," ucap Zubairi.

Diketahui,  penambahan kasus positif Covid-19 terus melonjak hingga mencapai 12.422 orang pada Minggu (30/1/2022) kemarin.

Jumlah kasus aktif atau pasien yang masih dalam perawatan pun sudah mencapai 61.178 orang, dengan kecepatan penularan atau positivity rate yang sudah mencapai 18 persen.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, IDI Umumkan Indonesia Telah Masuk Gelombang Ketiga

Load More