Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 07 Februari 2022 | 10:51 WIB
Ilustrasi emisi karbon dioksida dari industri (Shutterstock).

SuaraKalbar.id - Sebagai upaya menjawab persoalan dunia terkait pemanasan global, Indonesia berkomitmen untuk turut berpartisipasi menurunkan 29 persen emisi karbon di tahun 2030.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur, merupakan salah satu upaya Indonesia mewujudkan hal itu.

"Pemindahan IKN adalah showcase yang nyata terhadap komitmen itu," ujarnya, melansir Antara, Senin (7/2/2022).

Wandy mengungkapkan, berdasarkan data penelitian, tanpa pengurangan emisi karbon, suhu bumi akan naik 1,5 sampai 3 derajat celsius pada 2050.

Baca Juga: Parah! Professor Azyumardi Azra Ingatkan Jokowi Soal Pemindahan IKN, Sebut Bakal Banyak yang Bangkrut

"Ini tantangan nyata yang sedang dijawab Indonesia dengan pemindahan IKN," ujar Wandy.

Wandy optimistis, dengan mewujudkan IKN sebagai kota di dalam hutan, yang lebih dari 60 persen wilayahnya akan menjadi ruang hijau, maka Indonesia akan membuktikan bisa berubah, dan menjadi salah satu negara yang berkontribusi dalam mengatasi pemanasan global.

Sebagai informasi, pembangunan IKN akan menggunakan konsep smart dan green, dari mulai kawasan pemerintahan hingga permukiman.

Konsep smart yang dimaksud yakni setiap infrastruktur yang dibangun akan menggunakan teknologi modern dalam implementasinya.

Sementara, konsep green yakni penggunaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Sehingga setiap infrastruktur yang dibangun dapat berkontribusi dalam melestarikan lingkungan di IKN Nusantara.

Baca Juga: Dua Kelompok Pertemanan di Pontianak Bikin Geger, Berkelahi Pakai Senjata Tajam, Fauzie Minta Video Tidak Disebar

Load More