Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 16 Februari 2022 | 14:05 WIB
Sebanyak 200 pegawai di lingkungan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat dilakukan tes urine secara mendadak dalam mengantisipasi jajarannya agar tidak terlibat penyalahgunaan narkotika. (Foto ANTARA/Andilala)

SuaraKalbar.id - Kajati Kalbar, Masyhudi, menyatakan bahwa narkoba adalah masalah besar. Untuk itu, pihaknya tidak menginginkan para ASN dan Staff yang bekerja di lingkungan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat terjerat kasus narkotika.

"Narkoba adalah masalah besar, dan kami tidak mau sampai ada ASN hingga pegawai staf lainnya yang terlibat atau menggunakan barang haram tersebut," kata Kajati Kalbar, Masyhudi di Pontianak, Rabu.

Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, sebagai upaya antisipasi, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalbar mengadakan tes urine secara dadakan untuk 200 pegawai di lingkungan Kejati Kalbar guna mengantisipasi penyalahgunaan narkotika.

Menurut Wakil Kajati Kalbar, Juniman Hutagaol, tes urine rutin dadakan rutin dilakukan sebagai upaya mencegah agar tidak ada jajarannya yang terlibat penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pengguna atau lainnya.

Baca Juga: Sebagian Besar Wilayah Perbatasan Kalbar Merupakan Kawasan Tertinggal, Pemprov Berkomitmen Percepat Pembangunan

Dalam kesempatan itu, dia menegaskan, apabila dari tes urine terdapat hasil yang positif menggunakan narkoba, maka akan ditangani sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku, seperti dilakukan rehabilitasi dan lainnya.

Asisten Pidana Umum Kejati Kalbar, Yulius Sigit Kristanto berharap hasil tes urine kali ini akan sama dengan hasil tes urine tahun lalu di jajaran Kejati Kalbar yang seluruh hasilnya negatif.

"Mudah-mudahan untuk yang hari ini juga sama atau tidak ada yang terkontaminasi narkoba, karena memang kita anti dan menyatakan perang terhadap narkoba," ujarnya.

Load More