SuaraKalbar.id - Pengrajin tempe di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) mengeluh, tingginya harga kedelai sebagai bahan baku membuat tempe memaksa mereka harus berfikir keras untuk bisa tetap produsi ditengah harga yang bikin rugi.
Diketahui, saat ini harga kedelai impor diangka Rp.12.500 per kilonya. Sementara sebelum adanya kenaikan harga, kedelai dihargai Rp.8.000-9.000 per kilonya.
“Untuk harga kedelai bahan baku tempe dan tahu naik. Untuk ukuran kita perkecil sedikit. Kita mau naikan harga tempe payah, jadi untuk keuntungan tetap berkurang,” kata Munandar salah seorang Pengrajin Tempe di KM 2 Ngabang, melansir suarakalbar.co.id, jaringan suara.com, Jumat (4/3/2022).
Pengrajin tempe sejak tahun 2004 ini meminta kepada pemerintah, ada perhatian khusus baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat terkait pengendalian harga kedelai.
Hal yang sama juga diungkapkan seorang pedagang tempe di Pasar Rakyat Ngabang, Agus.
Agus mengaku sempat mensiasati dengan mengurani ukuran tempe yang dijualnya, namun justru dikomplain oleh konsumen. Akhirnya dia memilih cara lain, yakni dengan meniadakan bonus.
“Awalnya timbangannya dikuranggi. Cuman ada klaim dari usaha gorengan katanya ngak bisa dipotong. Jadi kita tetapkan lagi ukuran seperti biasa. Harga tetap Rp.10.000 dapat 3 keping. Cuman bonus kita tiadakan, biasanya beli diatas Rp.40.000 ada bonus 1, tapi sekarang kita tiadakan,” katanya.
Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu Tempe di Balikpapan Kurangi Ukuran dan Panjang
Berita Terkait
-
Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu Tempe di Balikpapan Kurangi Ukuran dan Panjang
-
Makin Mencekik Dompet Ibu-ibu, Harga Tahu Tempe Diprediksi Naik Hingga Mei 2022
-
Karipik Tempe Coto Manggala, Kudapan Tradisional yang Mulai Go Internasional
-
Harga Kedelai Masih Tinggi, Tempe dan Tahu di Pasar Jambu Dua Terlihat Lebih Ramping
-
Ketergantungan Kedelai Impor di Tanah Subur Indonesia, Pakar Pertanian: Kita Harus Mencari Alternatif
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
BRI Perkuat UMKM Lewat Sinergi Holding Ultra Mikro dan Transformasi Bisnis
-
Niat Beli Rumah, Sopir Sayur di Pontianak Jadi Kurir Sabu Malah Berakhir Masuk Bui
-
Polis Gagalkan Pengiriman 3 Kg Sabu dalam Bungkus Kopi Premium, Dua Kurir Ditangkap di Pontianak
-
Wali Kota Imbau Warga Waspadai Kabut Asap Kiriman, Kasus ISPA Mulai Meningkat di Pontianak
-
Kasus Kekerasan Seksual Anak di Pontianak, Dua Nama Muncul Sebagai Terduga Pelaku!