Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 05 Maret 2022 | 16:21 WIB
Prosesi pemakaman Julianto bin Sugianto di TPU Tok Bandar. [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Keluarga besar maupun alumni SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Mempawah Hilir tengah berduka. Guru mereka, Haji Julianto bin Sugianto, meninggal dunia di usia 57 tahun.

Guru olahraga yang dikenal baik hati, santun dan sayang dengan siswa ini meninggal dunia dengan cara yang baik. Yakni, jatuh pingsan saat menunaikan Salat Ashar di Masjid Baitul Hasanah, Kompleks BTN Sebukit Indah, Kelurahan Tengah, Kecamatan Mempawah Hilir, sekitar pukul 15.20 WIB, Jumat (4/3/2022).

Jamaah masjid, yang juga tetangga almarhum, Yuli Kurnianto mengatakan, sebelum jatuh pingsan, Haji Julianto menunaikan Salat Ashar berjamaah.

“Rakaat pertama, salat berlangsung lancar. Pada rakaat kedua, almarhum Haji Julianto tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri. Ia pun langsung dibawa ke RSUD dr Rubini Mempawah,” jelasnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (5/3/2022).

Baca Juga: Guru Lebih Kreatif Melalui Platform Merdeka Mengajar

Ia mengatakan, meski tim medis telah berupaya memberikan pertolongan. Namun nasib berkehendak lain. Julianto tak terselamatkan. Hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal pada waktu malam hari.

“Tadi malam, sekitar pukul 20.00 WIB, Haji Julianto menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit,” jelasnya.

Julianto meninggalkan seorang istri yang juga berprofesi sebagai guru. Nama istrinya ialah Hj. Herlina, dan dua orang putri, Fachrunisa Cempaka dan Ragil Fatin Cempaka.

Sebelum mengajar di SMA Negeri 2 Mempawah Hilir, almarhum selama puluhan tahun menjadi guru olahraga di SMA Negeri 1 Mempawah Hilir. Tak terhitung sudah murid-murid yang sangat menyayangi almarhum.

Prosesi pemakaman, tadi pagi, pukul 08.15 WIB, berlangsung lancar di TPU Gang Tok Bandar, Jalan Daeng Menambon, Kelurahan Tengah. Tampak hadir para dewan guru, siswa, alumni, kolega, hingga tetangga almarhum.

Baca Juga: Bocah 3 Tahun Meninggal Dunia 5 Menit Usai Disuntik, Padahal Sempat Bermain Handphone, Muncul Dugaan Malpraktik

Sementara itu, kabar meninggalnya Julianto langsung menyebar luas di berbagai media sosial (Medsos) dan WAG. Semua pihak mengaku terkejut dan merasa sangat kehilangan.

Termasuk Rudi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mempawah. Ia merupakan salah satu pejabat Mempawah yang pernah menjadi murid Julianto semasa bersekolah di SMAN 1 Mempawah.

“Saya merasa sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Pak Haji Julianto ini adalah sosok guru yang santun, baik hati, serta sayang kepada para muridnya,” ujarnya.

Dalam keseharian, tambah Rudi, almarhum dikenal sebagai orang yang berjiwa sosial tinggi, taat ibadah dan ramah kepada siapa saja.

“Beliau termasuk figur pendidik yang luar biasa menurut saya. Tulus dalam mengajar dan patut dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Ia yang mewakili seluruh alumni SMA Negeri 1 Mempawah menyampaikan rasa duka cita teramat mendalam. Ia pun berharap yang terbaik untuk mantan gurunya tersebut.

“Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT, diampuni segala kekhilafan dan ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik. Amiin!” tutup Rudi.

Load More