SuaraKalbar.id - Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menggagalkan rencana peredaran sabu seberat 20,9 kilogram diduga produksi dari jaringan Asia Tenggara, seperti Malaysia atau Thailand.
Atas keberhasilan tersebut, Polres Metro Jakarta Pusat mengklaim telah menyelamatkan sedikitnya 100 ribu jiwa calon pengguna narkotika jenis sabu di Jakarta dan sekitarnya.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga menerangkan potensi penyalahguna sebanyak 100 ribu warga itu berhasil diselamatkan usai polisi menangkap lima tersangka sebagai kurir yang akan mengedarkan barang haram tersebut ke wilayah Lampung dan Jakarta.
"Dari pengungkapan ini, jumlah jiwa yang bisa kita selamatkan sekitar 100 ribu jiwa dan barang bukti ini bernilai Rp30 miliar," ungkapnya saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Rabu.
Baca Juga: Yasin Lakukan Hal Mencurigakan di Dalam Toilet, Polisi Langsung Menggerebeknya
Dirinya menjelaskan, kronologi penangkapan sindikat pengedar barang haram tersebut berawal ketika anggota Satres Narkoba Polrestro Jakpus mendapatkan informasi bahwa sindikat pengedar narkoba akan mengirimkan barang haram tersebut dari Sumatra menuju Jakarta.
Melalui informasi itu, anggota melakukan penyelidikan dan menemukan para tersangka sedang melakukan perjalanan ke arah Lampung.
Petugas mengamankan lima pelaku yang berhasil ditangkap saat mereka berada di Rest Area KM 269, Mesuji Raya, Sumatra Selatan pada Rabu, 23 Maret 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.
Kepada petugas, kelima tersangka mengaku sudah tiga kali mengantar narkoba jenis sabu ke wilayah Lampung dan Jakarta.
Menurut keterangan, mereka mendapat upah sebesar Rp100 juta per orang untuk mengantarkan sabu tersebut.
Baca Juga: Asesmen Telah Keluar, Ojan Sisitipsi Jalani Rehabilitasi 3 Bulan di BNNP DKI
Sementara itu, hingga saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap bandar narkoba.
Berita Terkait
-
40 Hari di Balik Jeruji Besi, Kapan Vadel Badjideh Bebas dari Kasus Nikita Mirzani?
-
Bang Madun Buka Suara soal Codeblue Dilaporkan Polisi: Gue Nggak Mau Ikut Campur!
-
Mulai Kangen Rumah, Vadel Badjideh Bisa Nangis di Sel Gara-Gara Hal Sepele
-
Codeblu dan Clairmont Patisserie Akhirnya Bertemu! Damai?
-
Tampang Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar saat Kenakan Jersey Tahanan Akibat Pencabulan Anak di Bawah Umur
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
UMKM Aksesoris Fashion Tembus Internasional Berkat Dukungan BRI
-
Catat! Cum Date 10 April 2025, Siap-Siap Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Viral Dokter Residen asal Pontianak Perkosa Penunggu Pasien di Bandung
-
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan