Horor, Warga Diteror Bola Api Melayang di Langit Ketapang, Banaspati?

SuaraKalbar.id - Warga Sungai Awan Kanan, Kab. Ketapang, Kalimantan Barat beberapa waktu ini dihebohkan dengan penampakan benda di langit seperti pada video yang di unggah oleh akun @ketapangterkini di media sosial Instagram hari ini (12/4).

Pada tangkapan video amatir tersebut, tampak benda seperti sebuah bola api yang sedang melayang dilangit. Awalnya benda tersebut tampak bersinar dengan sangat terang dengan cahaya merahnya dan berukuran besar, namun selang beberapa detik benda tersebut mengecil dan meredup menjadi cahaya putih lalu menghilang.

Dalam unggahannya, @ketapangterkini menuliskan kejadian tersebut tidak hanya baru terjadi sekali, namun terhitung sudah dua kali.

"Info Min, ini vidio khusus pada MLM tanggal 11 April 2022, bola api yang lagi heboh di sungai awan kanan, Soal ye bukan KH sekli kejauan, tanggal 10 kemarin juga ada pas masarakat melakukan ibadah sholat subuh," tulis akun @ketapangterkini.

Postingan ini pun ramai menjadi perhatian publik, bahkan ada publik yang menambahkan terdapat juga peristiwa yang sama di daerah lain.

"Bukan cuman solat subuh, solat tarawih juga ada, udh hampir 3 malam kejadiannye bukan cumn di sei awan kanan di sukamaju juga ada," ujar @ icakk_cak.

Selain itu, banyak pula publik yang menganggap benda tersebut adalah Banaspati.

"Banaspati bukan e," ketik @pety_azhari.

"itu saye rase Banaspati karne dari bentuk mye jak udh meyakinkan bahwe itu banaspati karne kalau kite dekat ek bende tu makin membesar lamak lamak die mengecik mengecik dan ilang," tambah @arisnovariansyah12 

Baca Juga: Heboh Video Tutorial Pencucian Uang yang Aman, Biar Anak-anak Senang saat Lebaran

Banaspati dipercayai masyarakat Indonesia sebagai sebutan untuk salah satu jenis makhluk halus yang memiliki wujud api yang diyakini senang menghisap darah.

Meskipun demikian sampai saat ini belum dapat dipastikan benda apa yang sedang ramai diperbincangkan di langit Ketapang tersebut karena belum ada ahli yang memberikan klarifikasi.

Kontributor: Maria