Viral di Tiktok Seorang Ibu Tega Tusuk Leher Anaknya karena Dibangunkan Sahur, Begini Penjelasan Korban

Dalam sebuah narasi sebuah akun yang turut menyebar video tersebut bahkan dikatakan anak perempuan tersebut ‘digorok’ ibunya.

Lalu bagaimana kisah sebenarnya? Begini klarifikasi perempuan yang mengaku sebagai korban dalam video tersebut.

Klarifikasi

Setelah video peristiwa seorang perempuan menangis diduga karena ditusuk dan bahkan dinarasikan dengan ‘digorok’ ibunya viral dimana-mana, kini beredar video klarifikasi.

Baca Juga: Sadis, Seorang Ibu Tega Tusuk Leher Anaknya: Ini Anak Gue!

Di dalam video klarifikasi tersebut, seorang perempuan yang mengaku sebagai korban penusukan menjelaskan, bahwa tidak benar jika dirinya digorok oleh ibunya.

Perempuan dalam video tersebut menuturkan, yang sebenarnya terjadi adalah terdapat kesalahpahaman antara dirinya dengan sang ibu.

Sedangkan mengenai penusukan ke lehernya, perempuan itu mengaku bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu.

Dirinya pun meminta agar yang mengunggah video tentang peristiwa itu untuk menghapus unggahannya. Berikut klarifikasi lengkap perempuan tersebut yang diunggah melalui akun tiktok @meyramirafaah:

“Assalamualaikum Wr.Wb, mohon ijin stich, saya perempuan yang ada di dalam video tersebut. Saya stich video ini karena saya mau klarifikasi bahwasanya kejadian saya yang ada di video tersebut hanya kesalah pahaman semata antara saya dan mama saya. Saya baik-baik saja sampai sekarang, buktinya saya bisa membuat video klarifikasi ini bahwasannya berita saya tentang yang digorok itu tidak benar. Kalau saya digorok, saya mungkin tidak akan selamat. Saya tidak akan bikin video klarifikasi ini kalau saya digorok. Dan kejadian itu unsur ketidaksengajaan. Bukan unsur sengaja. Jadi, itu hanya kesalahpahaman semata antara saya dan mama saya. Saya masih baik-baik aja sekarang ini dan mohon yang menyebarluaskan video tentang kejadian saya tersebut mohon di take down. Mohon dihapus secepatnya. Terima kasih.”

Baca Juga: Viral Dosen Diduga Unggah Ujaran Kebencian ke Ade Armando, Rektor UGM: Sebagai Pendidik Seharusnya Jadi Panutan