Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 10 Mei 2022 | 22:58 WIB
Ilustrasi kapal nelayan. ANTARA/HO-KKP

SuaraKalbar.id - Dua orang nelayan yang sempat hilang kontak saat menjaring ikan menggunakan kapal kayu/pompong di perairan antara Batu Putih dan Berakit Bintan, Kepulauan Riau, mengaku mengalami kerusakan mesin sehingga hanyut terbawa arus hingga ke perairan Batam.

Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, mengatakan kedua nelayan itu sudah ditemukan dalam keadaan selamat di perairan Teluk Mata Ikan Nongsa, Batam, oleh nelayan setempat yang kebetulan melintasi perairan itu, sekitar pukul 11.00 WIB Selasa.


"Alhamdulillah, keduanya sudah ditemukan selamat dan sehat walafiat," kata di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Selasa (10/5).

Informasi kedua korban itu ditemukan diterima dari Asheng, seorang pemilik kapal pompong yang digunakan Saifudin dan Roka untuk menjaring ikan. Usai menerima informasi tersebut, enam personel SAR Tanjung Pinang langsung turun ke lokasi kejadian untuk mengecek keadaan korban.

Baca Juga: Geger Kasus Skimming Nasabah, Bank Riau Kepri di Batam Bentuk Tim Investigasi

Dengan telah ditemukannya korban dalam keadaaan selama dan sehat walafiat, maka kegiatan operasi SAR terhadap kecelakaan laut resmi ditutup.

Hadi menerangkan kedua nelayan warga Sungai Kecil Bintan ini dilaporkan hilang kontak setelah berangkat menjaring ikan sekitar 16.00 WIB Minggu (8/5).

Laporan itu mereka terima dari Kepala Desa Sebong Lagoi Adi, sekitar pukul 21.00 WIB Senin (9/5).

Selanjutnya, Tim SAR gabungan meliputi Kantor SAR Tanjung Pinang, Polres Bintan, TNI AL, BPBD, Tagana Bintan, HNSI Bintan, dan masyarakat setempat langsung mencari mereka selama kurang lebih dua hari.

Baca Juga: Benarkan Tiga Mesin ATM Terkena Skimming, Bank Riau Kepri Akan Bertanggungjawab pada Nasabah

Load More