SuaraKalbar.id - Ada yang berbeda dari perayaan Dies Natalis Universitas Tanjungpura (Untan) ke-63, tahun ini, yaitu dengan hadirnya tournament Mobile Legends dengan nama “Mobile Legends Esports Competition 2022”.
Kegiatan tersebut berjalan selama 5 hari, mempertemukan 24 tim dari 15 Perguruan Tinggi se-Kalimantan dengan total hadiah sebesar Rp10 juta.
Rektor Untan, Prof. Dr. Garuda Wiko, menyatakan, pihak kampus memasukan agenda tournament esports sebagai bagian dari Dies Natalis karena esports dinilai tak hanya sekedar bermain game namun mampu melahirkan berbagai hal positif bagi mahasiswa.
“Kita melihat esports dapat menampung minat dan bakat bagi talent-talent terbaik di universitas dan ini juga positif, berbagai hal bisa dicapai dalam tournament ini terutama jiwa sportifitas, kreatifitas, melatih reflek dan sebagainya, saya kira sesuatu yang baik untuk ditampung mahasiswa,” ujar Garuda Wiko dalam rilis yang dihimpun, Selasa (7/6/2022).
Selain itu, Untan juga memiliki komunitas esports bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat yaitu Tanjungpura Esports yang sudah berdiri sejak bulan Maret 2020 lalu.
Saat ini, Tanjungpura Esports diketuai oleh seorang mahasiswa angkatan 2018 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Uray Angga Prayuda.
Menurut Uray, pembentukan komunitas tersebut sudah mengalami beberapa kali perubahan nama hingga akhirnya ditetapkan dengan nama Tanjungpura Esports.
“Sudah beberapa kali penggantian nama ya, pernah Team UNTAN, terus UNTAN Esports, lalu sekarang Tanjungpura Esports. Sejak awal dibentuk tujuannya memang untuk jadi komunitas yang bisa mewadahi teman-teman di Universitas Tanjungpura, dan sekarang syukurnya banyak mahasiswa yang tertarik," ungkapnya.
Hingga saat ini, Tanjungpura Esports memiliki 251 anggota, yang terdiri dari divisi ML dan UNTAN AXEL.
Uray juga menambahkan, Tanjungpura Esports tak hanya sebatas pada divisi Mobile Legends saja, namun juga ada pula divisi PUBGM (Player Unknown's Battleground Mobile) yang saat ini tengah diusahakan dapat aktif seperti divisi Mobile Legends.
Tanjungpura Esports dibina oleh salah satu dosen sekaligus kepala jurusan Rekayasa Sistem Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ikhwan Ruslianto.
Menurut Ikhwan sendiri, fungsi dari hadirnya Tanjungpura Esports agar dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minat dalam bidang esports.
“Tanjungpura Esports merupakan wadah mahasiswa di untan untuk mengembangkan bakat dan potensi dibidang esports, selama ini banyak teman-teman mahasiswa yang memiliki atau sering main game, tetapi tidak dalam satu komunitas atau dalam sebuah wadah, nah hadirnya Tanjungpura Esports ini saya harap untan memfasilitasi mahasiswa yang memang memiliki bakat dan potensi besar di dunia esports,” ujar Ikhwan Ruslianto selaku pembina Tanjungpura Esports.
Ikhwan Ruslianto mengatakan, esports juga memiliki hal yang penting bagi mahasiswa dalam perkembangan softskill yang dapat berguna bagi akademik.
Dirinya mengungkapkan, Universitas Tanjungpura mendukung esports hadir di lingkungan kampus dan berharap Tanjungpura Esports dapat segera menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa untuk segala kelengkapan dari sisi fasilitas, pendanaan dan lainnya.
“Dalam dunia esports itu banyak hal-hal yang bisa bermanfaat buat mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik, salah satunya adalah merefreshkan pikiran terhadap ketegangan," terangnya.
Selain itu, menurut Ikhwan, mahasiswa bisa mengambil keputusan dalam bermain game itu akhirnya melatih diri mereka untuk melakukan kebiasaan yang nanti berdampak juga untuk hal akademik.
Iapun berharap, Tanjungpura Esports bisa menjadi UKM yang nanti di bawah struktur unit mahasiswa, dibawah WR 3 sehingga mendapat perhatian juga dari untan dari sisi fasilitas, struktur, pembiayaan dan lainnya.
"Sehingga diharapkan degan adanya tanjungpura esports ini dapat semakin berkembang dan tujuan semakin jelas karena memang ini merupakan wadah yang sangat berpotensi dan bisa membantu negara menemukan bibit-bibit unggul,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gelar Bahlil Lahadalia Ditangguhkan, Postingan Nyinyir Fufufafa Soal UI Disebut Visioner: Ramalan Simpson Versi Lokal
-
Sukses Digelar, JAMHESIC FKIK UNJA Tingkatkan Kolaborasi Internasional
-
Kampus Pemberi Gelar Doktor ke Raffi Ahmad Klaim Resmi Terdaftar di Kemenkumham RI
-
Riwayat Pendidikan Richard Lee, Ramai Diduga Dapat Gelar PhD dari Kampus Ilegal
-
Ancaman Bom di Wisuda Unpar Bandung, 100 Polisi Berjaga Ketat!
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
Terkini
-
2 Pendulang Emas Tewas Tertimbun Tanah di Perkebunan Sawit Kapuas Hulu
-
Gagal Beraksi! 2 Pengedar Diciduk di Kubu Raya
-
Tragis! Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Motor di Adisucipto Kubu Raya
-
Gara-Gara Lupa Kunci Stang, Mio GT Raib Digondol Maling di Kubu Raya
-
8 Pesona Tarian Khas Kalimantan Barat: Sebuah Perjalanan Menuju Jiwa Borneo