SuaraKalbar.id - Kapal Layar Motor (KLM) Maju Indah yang membawa muatan pupuk dan bahan kelontong dilaporkan tenggelam di perairan Ketapang, Kalimantan Barat pada Senin (11/7).
Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) KLM Maju Indah yang melakukan perjalanan dari Gresik menuju Pontianak tersebut mengkisahkan nasib mereka terombang ambing di lautan.
Jefri, Kapten Kapal menuturkan, saat itu kapal tidak langsung tenggelam lantaran mereka menyiapkan rakit.
Jefri mengatakan ketika karam, setelah kapal kayu tersebut penuh dengan air, satu jam kemudian baru benar-benar tenggelam.
Baca Juga: Masuki Perairan Dekat Kepulauan Paracel, China Usir Kapal Perusak AS
“Pelampung dan tali, tali diikatkan satu sama lain agar delapan orang ABK tidak terpisah,” ujarnya.
Dalam peristiwa tersebut, mereka bertahan di tengah laut semalaman dengan ombak yang cukup besar. Satu dari mereka bahkan ada yang tidak bisa berenang.
“Jadi tali itu ada yang diikatkan, ada yang dipegang. Jadi kita siapkan tali agar tidak ada yang terbencar, jadi kita berkumpul, jadi pas dicari kita ketemu semua,” ujar Jefri saat berada di Pelabuhan Ketapang Kalbar, Selasa (12/7/2022) malam.
Menurut Jefri, dalam keadaan genting tersebut, mereka tetap berusaha untuk tetap tenang tanpa panik.
“Karena kami berfikir pasti ada yang tolong, sebab kami sudah contek Pontianak, tidak ada berfikir yang tidak-tidak, kami hanya berfikir selamat saja,” katanya melansir suarakalbar.co.id-jaringan suara.com-.
Jefri dan kru lainnya sempat berupaya menyelamatkan barang yang dibawanya, namun ombak membuat mereka kehilangan segalanya.
“Semua barang pribadi kami awalnya kami bawa, kami selamatkan, tapi malam itu ombak makin naik, terombang ambing, jatuh, macam saya, tas, hp semuanya hilang,” jelasnya.
Arif yang merupakan ABK yang tak bisa berenang meski sudah Sembilan tahun berprofesi sebagai pelaut, mengaku dirinya dibekali dua buah pelampung. Meski tidak bisa berenang, ia yakin bisa selamat dari peristiwa tersebut.
“Yang penting jangan panik, kalau panik kita sendiri yang akhirnya kena,” ujarnya.
Nasib mereka yang terombang-ambing di tengah laut akhirnya berakhir ketika KRI Sembilang-850 Lantamal XII Pontianak menyelamatkan mereka keesokan harinya.
"Pada 12 Juli 2022 sekira pukul 08.45 hingga 09.15 WIB, kru KRI Sembilang melakukan penyelamatan terhadap delapan ABK. Namun, kapal dan muatan tidak dapat diselamatkan karena sudah tenggelam penuh. Selanjutnya, KRI SBL-850 menuju Pelabuhan Ketapang” kata Danlanal Ketapang Letkol Laut (P) Bambang Nugroho dalam keterangan yang diterima di Pontianaka, Rabu.
Berita Terkait
-
Sisa Pagar Laut di Tangerang Kembali Dibongkar KKP
-
Ria Ricis Bela Pengunjung Pantai yang Dihina Gegara Berpakaian Rapi: Itu Hak Masing-Masing!
-
Belum Ada Pasal Tipikor Perkara Pagar Laut, Kejagung Kembalikan Berkas Arsin Cs ke Bareskrim
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
Terkini
-
Jangan Lewatkan! Dana Kaget Gratis Terbaru Sudah Tersedia, Buruan Klaim Sebelum Habis!
-
Buka dan Rebut Sekarang! Dana Kaget Gratis Hari Ini Siap Masuk ke Saldo DANA Kamu!
-
Rezeki Nomplok Nggak Perlu Ribet! Saldo DANA Gratis Terbaru Sudah Tersedia, Klaim Sekarang Juga!
-
Lewat BRI, Batik Tulis Khas Lamongan Jadi Kondang di Pasar Global
-
Bye-bye Ribet, BRImo Kini Bilingual, Atur Bahasa Makin Mudah