SuaraKalbar.id - Belasan tersangka pelaku pengeroyokan antar perguruan silat yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ditangkap Petugas Satuan Reserse Kriminal Polresta Sidoarjo.
Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Minggu (7/8) malam di dua lokasi yakni pertama di Jalan Raya Ponti dan kedua di kawasan Museum Mpu Tantular.
Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro di Sidoarjo, Kamis, menerangkan di lokasi pertama yang menjadi korban pengeroyokan adalah ANF warga Candi, Sidoarjo yang sedang menutup warung angkringan.
Korban didatangi sekelompok pemuda tak dikenal dari perguruan silat KS mengendarai 10 sepeda motor berboncengan.
“Sebagian dari mereka menghampiri korban ANF karena dianggap salah satu anggota perguruan silat PSHT dari kaos yang dipakai dan langsung melakukan pemukulan terhadap korban. Ada yang menggunakan tangan kosong, ruyung dan sebilah bambu," ujarnya.
Dari pengeroyokan di lokasi pertama, mengakibatkan korban ANF mengalami luka di pelipis kanan, lengan tangan kanan dan punggung. Sesaat kemudian beredar informasi di media sosial ada anggota PSHT yang dikeroyok perguruan KS di kawasan Ponti.
Setelah itu, sejumlah pemuda dari kelompok PSHT dan PSHW melakukan penyisiran mencari anggota dari kelompok KS sampai di kawasan Museum Mpu Tantular.
Di lokasi kejadian ini, kata dia, sejumlah pemuda yang diduga dari perguruan KS yang mengeroyok ANF sedang berada di sebuah warung kopi sekitaran Museum Mpu Tantular yakni FAP warga Candi, Sidoarjo dan FDS warga Sukodono, Sidoarjo.
FAP dan FDS kemudian dikeroyok delapan pemuda dari PSHT dan PSHW meskipun dari hasil pemeriksaan polisi korban FAP dan FDS adalah anggota dari PSHT.
Korban FAP mengalami luka memar di wajah dan robek pada kaki kiri akibat senjata tajam. Sedangkan Korban FDS mengalami luka di kepala bagian belakang hingga pingsan di lokasi kejadian.
“Ada delapan pemuda yang kami tangkap di lokasi kedua dan empat pemuda kami tangkap di lokasi pertama. Semuanya kami tetapkan sebagai tersangka, dan empat di antaranya adalah masih di bawah umur. Motifnya adalah akibat perseteruan antar perguruan silat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Dua Perguruan Pencak Silat di Jawa Timur Ricuh, Belasan Pelaku Diciduk Polisi
-
Prestasi Siti Manah di Dunia Pencak Silat Tingkat Nasional dan Internasional
-
Keterlaluan! Pria Sumenep Ini Ajak Teman-temannya Aniaya Mantan Istri
-
Terekam CCTV, Siswa Dikeroyok hingga Tersungkur di Lantai, Satpam Sekolah Diam Saja
-
LaNyalla Dilantik Jadi Warga PSHT
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia