Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 30 Agustus 2022 | 11:55 WIB
Ilustrasi SPBU - Harga BBM Hari IniĀ (Shutterstock)

SuaraKalbar.id - Staf Khusus (Stafsus) BUMN Arya mengingatkan bahwa kemungkinan dampak dari panic buying kemungkinan dapat membuat banyak orang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar jangan panic buying dan tetap menunggu kebijakan dari pemerintah terkait dengan BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.

"Jangan panic buying, nanti kalau panic buying membuat banyak orang lain yang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar. Kasihan juga," katanya, di Jakarta, Senin (29 /8 /2022).

Selain itu, dirinya juga mengimbau agar konsumen tidak membeli BBM bersubsidi dalam jumlah besar.

Baca Juga: Pemerintah Alihkan Subsidi BBM ke Bansos, Mensos Risma: Cair 1 September

Karena menurut Arya, stok BBM bersubsidi saat ini dalam kondisi aman

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah siap menyalurkan bantuan sosial jika harga bahan bakar minyak (BBM) harus dinaikkan.

Airlangga menilai, program bantuan sosial (bansos) untuk memitigasi dampak negatif ke perekonomian masyarakat dengan adanya kenaikan harga energi.

Saat ini, jajaran menteri masih merumuskan bansos tersebut termasuk skenario kebijakan harga BBM di tengah semakin menipisnya kuota BBM jenis Pertalite dan beban anggaran di APBN yang terus melonjak.

Selain dampak ke kegiatan konsumsi masyarakat, pemerintah juga sedang mengalkulasi dampak dari rencana kenaikan harga BBM terhadap kegiatan industri.

Baca Juga: Subsidi BBM Salah Sasaran, Yang Menikmati Kalangan Mampu dan Pengusaha Besar

Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi daya beli atau permintaan konsumen, dan juga laju inflasi yang akan berimbas pada jalannya roda usaha. Antara

Load More