SuaraKalbar.id - Seorang gadis berusia 16 tahun, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat, diduga menjadi korban kekerasan fisik selama bekerja di negara tetangga Malaysia.
"Semua cerita yang saya ungkapkan ini adalah berdasarkan pengakuan dari korban selama berada di Malaysia," kata Aipda Muhammad Irvan, yang merupakan anggota polisi di Mapolres Singkawang, Kamis (29/9/2022).
Irvan mengungkapkan, korban sebenarnya memiliki niat sangat mulia sekali dengan menjadi TKI di Malaysia, yaitu membantu ayahnya yang sakit untuk berobat.
Namun cara yang diambil oleh korban salah.
"Lantaran korban punya ayah yang sedang sakit lumayan parah, untuk membantu ayahnya berobat korban ini nekat bekerja di Malaysia, ikut agen tanpa diketahui oleh pihak keluarga, dengan harapan, korban bisa bekerja dengan gaji yang besar untuk membantu orang tuanya," jelasnya.
Korban selanjutnya dibawa agen TKI tanpa paspor melalui jalan tikus dan dijanjikan untuk bekerja di restoran.
Namun ketika sudah sampai di sana, korban justru diminta bekerja judi online dan dikurung di sebuah vila selama enam bulan tidak pernah keluar dari vila tersebut.
Sementara itu, ponsel milik korban juga disita dan hanya boleh digunakan selama 10 menit, itu pun tidak bisa setiap hari.
Mirisnya, menurut kabar, ayahnya saat ini sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Ketahuan Selingkuh, Rizky Billar Cekik dan Banting Lesti Kejora Berulang kali
"Korban hanya bisa Video Call (VC) satu sampai dua menit saja, terus ponsel korban diambil kembali," ujarnya.
Menurut keterangan korban, selama di Malaysia, dirinya sering mengalami kekerasan fisik bahkan diancam akan dijual organ tubuhnya, jika korban mau mencoba kabur atau pulang.
"Mengenai cerita ini, rekaman suaranya ada sama saya dan bisa dibayangkan betapa menderitanya korban selama di Malaysia, karena hidup penuh dengan tekanan," ujar Ivan.
Sementara itu, nenek korban bersusah payah mencari orang agar cucunya itu bisa pulang ke Kota Singkawang. Sampai-sampai nenek harus membayar orang sebesar 2.000 Ringgit (kurang lebih Rp6.000.000), namun cucunya tidak ada kabar sama sekali.
"Kemarin yang menerima uang ada datang ke rumah saya dan meminta waktu 3 hari kepada saya untuk mengembalikan uangnya dan singkat cerita akhirnya neneknya memberanikan diri untuk meminta bantuan ke saya. Jujur saya sebenarnya tidak mau lagi mengurus yang seperti ini, karena sudah sering saya pulangkan warga Singkawang yang bermasalah tapi masih ada saja yang seperti ini," katanya.
Namun, rasa iba itu muncul ketika dirinya sering melihat nenek korban menangis setiap hari, hingga akhirnya Irvan putuskan untuk membantu mereka.
Berita Terkait
-
Ketahuan Selingkuh, Rizky Billar Cekik dan Banting Lesti Kejora Berulang kali
-
Rizky Billar Dilaporkan Lesty Kejora karena Kekerasan Rumah Tangga, Ketahui Jenis dan Alasan Orang Jadi Pelaku KDRT
-
Kartu Mainan Anak Terdapat Barcode Judi Online, KPAI Minta Cabut dari Peredaran
-
Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar ke Polisi karena KDRT, Apa yang Harus Dilakukan Korban Ketika Mengalaminya?
-
Tengah Malam Lesti Kejora Lapor Polisi, Mbah Mijan Soroti Wajah Istri Rizky Billar
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Murah OPPO RAM 8 GB dan Chipset Gahar Performa Handal
-
Drawing Belum Mulai, Satu Negara Sudah Dirugikan AFC Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
11 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gabung Dewa United, Pemain Keturunan Semarang: Saya Ingin Juara!
-
Harga Emas Antam Kembali Melesat, Hari Ini Jadi Rp 1.919.000/Gram
Terkini
-
Sekolah Rakyat Dibuka! Ini Syaratnya untuk Anak Kurang Mampu di Kalbar
-
Pontianak Jadi Pusat Pemalsuan Dokumen dalam Sindikat Perdagangan Bayi Internasional
-
Terbongkar! Ini Peran 12 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi Asal Pontianak ke Singapura
-
5 Bayi Asal Pontianak Nyaris Dijual ke Singapura, Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Internasional
-
BRILiaN Way: Strategi BRI Menjadi Bank Paling Cuan di Asia Tenggara