SuaraKalbar.id - Kabar duka kembali menyelimuti dunia sepak bola Indonesia usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam laga ke-11 BRI Liga 1 2022-2023 yang berlokasi di Stadion Kanjuruhan Jawa Timur pada Sabtu malam (1/10/22).
Lewat akun Twitter @rezkiwahyu_05 yang merupakan salah satu supporter saat berada di lokasi, sang pemilik akun tampak menceritakan bagaimana kronologi kerusuhan tersebut dapat terjadi hingga menewaskan ratusan nyawa para penonton.
Dalam thread cuitan yang dibuat oleh @rezkiwahyu_05, dirinya menuliskan bahwa awal mula kejadian yang memilukan tersebut terjadi ketika wasit meniupkan peluit selesainya pertandingan yang membawakan hasil kalahnya Arema FC melawan Persebaya.
Saat pelatih dan Manager tim Arema FC tengah menghadap kepada penonton yang merupakan para supporter Arema FC, terlihat seorang supporter pada arah yang berbeda nekad memasuki lapangan dan mendekati para pemain yang diduga bertujuan memberikan motivasi dan kritik.
Baca Juga: Korban Meninggal Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 174 Orang
“Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.. Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka..,” tulis @rezkiwahyu_05, dikutip Minggu (2/10/2022).
Melihat seorang oknum supporter yang nekad masuk ke lapangan, hal tersebut lantas disusul oleh para supporter lain yang turut masuk ke dalam lapangan untuk meluapkan kekecewaan kepada para pemain dan membuat keadaan semakin ricuh.
“Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain. Di ikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib,” tambah @rezkiwahyu_05.
Walau para pemain sudah digiring masuk dan tak lagi berada di lapangan, para supporter yang tak terkendali tampak semakin banyak memenuhi lapangan dan membuat pihak aparat terpaksa harus memukul mundur para supporter tersebut.
Menurut pengakuan @rezkiwahyu_05, dirinya cukup menyayangkan aksi para aparat yang mencoba membubarkan kerumunan yang dinilai menggunakan cara kekerasan hingga akhirnya membuat para supporter berbalik menyerang ke arah aparat.
Baca Juga: Bahaya Gas Air Mata yang Diduga Jadi Pemicu Ratusan Penonton Tewas di Malang
“Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya. Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat..,” tambahnya.
Semakin tak kondusifnya keadaan akhirnya membuat aparat menembakan gas air mata ke arah supporter yang berada di lapangan dengan harapan segera membubarkan kerumuman.
Benar saya, gas air mata yang ditembakan dalam jumlah banyak ke berbagai arah bahkan salah satu mengenai tribun penonton membuat para penonton yang berada dalam stadion tersebut terkena gas air mata dan panik berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari stadion.
Sayangnya penonton yang mencoba menyelamatkan diri untuk keluar dari stadion tersendat antrian di pintu keluar karena banyaknya jumlah penonton yang ingin menyelamatkan diri hingga memenuhi berbagai area pintu keluar.
@rezkiwahyu_05 menyebutkan suasana stadion Kanjuruhan spontan berubah menjadi mencekam karena banyak supporter yang akhirnya terjatuh lemas, stadion penuh dengan suara tanggisan dan teriakan, hingga masih terjadinya aksi lempar-lemparan yang menyebabkan beberapa supporter berlumuran darah dan hancurnya mobil aparat.
“Di dalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah, Sedangkan untuk keluar stadion pun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata. Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan,” ujar @rezkiwahyu_05.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Perintah Hemat Prabowo Mulai Longgar, Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran Rp129 Triliun Bagi 99 K/L
-
Cukai Minuman Manis Batal Berlaku di 2025
-
Ekonomi Loyo, Pajak Ambles Rp77 Triliun: APBN Mei 2025 Minus!
-
Perang Iran-Israel Bikin Sri Mulyani Was-was, Kenapa?
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
Terkini
-
Detik-detik Tragis Balita di Singkawang Meregang Nyawa, Pelaku Bekap Korban dan Masukkan ke Karung
-
Satpol PP Pontianak Amankan 54 Anak Langgar Jam Malam, Wali Kota Tekankan Peran Orang Tua
-
Balas Dendam Jadi Alasan Pelaku Habisi Nyawa Balita di Singkawang
-
Bocah 1 Tahun 11 Bulan yang Hilang di Singkawang Ditemukan Meninggal Dunia di Depan Masjid
-
Prabowo Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Kalau Perlu Anggaran TNI dan Polri Saya Kurangi!