SuaraKalbar.id - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando beberapa waktu lalu membuat geger masyarakat usai mengunggah video dirinya yang mengomentari tragedi kanjuruhan, Malang.
Tim pengacara koordinator Aremania, Azam Khan di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan bahwa Ade Armando, yang juga pegiat media sosial itu menyebut Aremania berperilaku seperti preman dan bersikap jagoan pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang tersebut.
Selain itu, Ade Armando dalam video tersebut juga tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania.
Ade Armando juga dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah.
"Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya," ujarnya.
Atas hal tersebut, Ade Armando dilaporkan ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota, oleh salah satu koordinator Aremania soal unggahan video terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Azan mengatakan bahwa pelaporan tersebut dikarenakan komentar AA soal tragedi Kanjuruhan telah menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan kepada Aremania, atau suporter Arema FC.
"AA menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan, karena dia menyebut Aremania maka klien kami yang merupakan salah satu koordinator Aremania melaporkan hal itu. Ini menyangkut ITE," kata Azam.
Ia mengharapkan, dengan adanya laporan kepada pihak kepolisian tersebut, ia berharap proses hukum bisa berjalan netral dan objektif. Laporan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa keadilan bagi Aremania.
Baca Juga: Total Korban Meninggal Dunia Kerusuhan Kanjuruhan Malang Bertambah, Total Kini Jadi 132 Orang
"Jadi apapun alasannya proses hukum terus dijalankan. Tidak bisa tidak. Soal nanti klarifikasi, kita kembali pada klien kita," ujarnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari tim pengacara salah satu koordinator Aremania tersebut.
"Laporan sudah diterima. Masih harus kita dalami dan penyelidikan lebih lanjut," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Total Korban Meninggal Dunia Kerusuhan Kanjuruhan Malang Bertambah, Total Kini Jadi 132 Orang
-
Polisikan Ade Armando Buntut Sebut Suporter Arema Sok Jagoan, Pengacara: Mendiskreditkan Aremania
-
Komnas HAM Klaim Punya Video Kunci Awal Mula dari Tragedi Kanjuruhan
-
Komnas HAM Sebut Pengaturan Laga Arema Vs Persebaya Digelar Malam Hari Sangat Struktural
-
Kapan Liga di Indonesia Bisa Dilanjutkan Kembali? PSSI: Menunggu Persetujuan dari FIFA
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan
-
BRI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pameran Tanaman Hias Internasional FLOII Expo 2025
-
BRI Hadirkan Semangat Baru di USS 2025: The Name Got Shorter, The Vision Got Bigger
-
BRImo Makin Gacor, Transaksi Tembus Rp.5000 Triliun
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat