Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 12 Oktober 2022 | 12:18 WIB
Ilustrasi jenazah (shutterstock)

SuaraKalbar.id - Bencana longsor yang terjadi di pemancingan Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah pada saat hujan deras, Selasa sore, mengakibatkan 20 orang menjadi korban luka-luka dan satu orang meninggal dunia.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan turut berduka cita kepada korban meninggal dunia yang merupakan anggota Babinsa Polsek Bogor Tengah.

"Saya ucapkan belasungkawa dan berduka cita atas meninggalnya anggota Polri Bhabinkamtibmas di Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah sore hari ini. Kita cukup kehilangan ya karena beliau dedikasinya, khususnya untuk Kota Bogor cukup tinggi," ujar Dedie.

Menurut Dedie, berdasarkan hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terdapat 20 orang korban longsor yang di antaranya ialah anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bogor Tengah bernama Jefri.

Baca Juga: BPBD Kabupaten Karawang Siaga Bencana, Minta Masyarakat tetap Waspada Cuaca Ekstrem

Dari 20 orang korban tersebut, ada sembilan orang yang terkena langsung reruntuhan tanah dan material lain hingga menyebabkan dua orang luka berat dan satu orang meninggal dunia.

Selebihnya, kata Dedie, korban longsor di area pemancingan itu mengalami luka ringan. Puluhan orang itu telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis.

"Jadi semuanya yang 20 orang ini sudah terlacak, sudah dievakuasi. Pukul 22.00 WIB kita hentikan pencarian korban. Tapi kalau ada kendaraan korban yang belum diambil saya sudah perintahkan petugas untuk diamankan," katanya.

Adapun penyebab longsor yang terjadi saat hujan deras dan angin kencang ini diduga karena tebing di area pemancingan tersebut curam.

Dedie pun mengimbau masyarakat memiliki hati-hatian yang tinggi di saat cuaca ekstrem yang diprakirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung hingga April 2023.

Baca Juga: Najwa Shihab Ingatkan untuk Bela Korban dalam Kasus KDRT

"Mudah-mudahan masyarakat bisa memahami ya, untuk menghindari daerah-daerah yang rawan," katanya. (Antara)

Load More