SuaraKalbar.id - Beredar video di media sosial saat Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) meminta maaf atas tragedi yang menewaskan Brigadir J.
Dengan suara berat menahan tangis, Bharada E menyampaikan, sebagai anggota Polri dirinya tidak mampu menolak perintah atasannya, Ferdy Sambo, untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Saya sangat menyesali perbuatan saya. Namun, saya hanya ingin menyatakan bahwa saya hanyalah seorang anggota yang tidak memiliki kemampuan untuk menolak perintah dari seorang jenderal, terima kasih," kata Eliezer usai persidangan pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
Permintaan maaf tersebut menjadi yang pertama kali bagi Bharada E berbicara kepada publik dan menyampaikan rasa duka cita serta turut berbelasungkawa atas kematian Brigadir Yosua.
Baca Juga: Fakta Baru yang Terkuak di Sidang Bharada E, Akui Sulit Tolak Perintah Jenderal untuk Tembak
"Mohon izin, sekali lagi saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamya untuk kejadian yang menimpa Bang Yos. Saya berdoa semoga almarhum Bang Yos diterima di sisi Tuhan Yesus Kristus," ujarnya.
Bharada E juga menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua Brigadir Yosua.
"Dan untuk keluarga almarhum Bang Yos, Bapak, Ibu, Reza, serta seluruh keluarga besar Bang Yos, saya memohon maaf," tambahnya.
Pria berusia 24 tahun itu berharap permohonan maafnya diterima oleh pihak keluarga.
"Semoga permohonan maaf saya ini dapat diterima oleh pihak keluarga, Tuhan Yesus selalu memberikan kekuatan dan penghiburan buat keluarga Bang Yos," ujar Eliezer.
Baca Juga: Bharada E ke Keluarga Brigadir J: Saya Hanya Anggota Tak Kuasa Menolak Perintah
Menyebarnya video permintaan maaf pria asal Manado, Sulawesi Utara, itu segera mendapatkan tanggapan warganet.
Sejumlah warganet menganggap posisi Bharade E saat kejadian pembunuhan tersebut serba sulit karena tidak bisa menolak perintah jenderal. Ada pula yang menilai Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah menghancurkan masa depan Bharada E.
"Teruntuk pak fs (Ferdy Sambo) dan bu pc (Putri Candrawathi).. anda sdh menghancurkan banyak keluarga dan masa depan anak orang lain.." kata akun instagram @lie***
"Kasiann,, serba salah sih jadi dia nurut di penjara ga nurut ikut di dor" kata akun @naa***
"Sedih bgd liatnyamasa depan nya ancur gegara pimpinan yg egois dan sadis.semoga kebaikan selalu ada untuk RE." kata @gint***
Berita Terkait
-
Siapa Ratu Sedunia? Ngaku Pewaris Kerajaan Surya Loka Langit, Cairkan Warisan di 17 Negara hingga Berlian 57 Kg!
-
Apa Hukuman Ferdy Sambo Sekarang? Trisha Eungelica sang Anak Berharap Ayah Cepat Pulang
-
Kian Berani, Inilah Perbedaan Pesan Anak Gadis Ferdy Sambo untuk Ultah Ayah Ke-51 dan 52
-
Saykoji Ngaku Bangga Buat Konten Rap di IKN, Malah Dituduh 'Buzzer Online' oleh Netizen
-
Dilantik Jadi Stafsus Menteri Pertahanan, Deddy Corbuzier Trending di X
Tag
Terpopuler
- Jejak Hitam Razman Arif Nasution: Dipecat Kongres Advokat Indonesia, Gelar Pengacara Diragukan
- Sosok Soeharto Djojonegoro, Anak Bos OT Group Suami Caroline Riady yang Pulang Kerja Dijemput Helikopter
- Lolly Akan Dikirim ke Luar Negeri, Kondisi Mental Vadel Badjideh Bikin Publik Merinding
- Pengguna Keluhkan Biaya Perbaikan Toyota Innova Zenix Setara Mobil Baru, Ganti Satu Komponen Kena Rp 97 Juta
- Ucapan Menohok Irwan Mussry Soal Penampilan Maia Estianty: Murah Banget Kehidupan Kamu
Pilihan
-
Sosok Thomas Degenaars, Kakek Buyut Ole Romeny Tewas Dibom di Dekat Medan
-
Pemilik Pagar Laut Bekasi Minta Maaf, Aguan Kapan?
-
Prabowo Subianto Curhat Ada Pihak Ingin Memisahkan, Jokowi: Kami Sudah Lama...
-
Patrick Kluivert Ketiban Berkah Jelang Timnas Indonesia vs Australia
-
IKN Masih Jadi Primadona? Pemerintah Pastikan Promosi Investasi Jalan Terus
Terkini
-
Polresta Pontianak Amankan 7 Bal Sepatu Bekas Impor dari Luar Negeri
-
Pemuda di Pontianak Utara Tendang Ibu Kandung Karena Tidak Diberi Uang Rp 100 Ribu
-
Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Bocah Diterkam Buaya di Kubu Raya
-
Penjaga Malam Ditemukan Tak Bernyawa di Pangkalan Tongkang Kubu Raya
-
Heboh Wanita di Kubu Raya Jadi Korban Penganiayaan Brutal saat Menoreh Karet