Scroll untuk membaca artikel
Bella
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 10:41 WIB
Sate kuah Pontianak, Kuline Khas Kota Khatulistiwa Pontianak. (Instagram/@satekuahpontianakbangane)

SuaraKalbar.id - Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) cukup dikenal dengan ragam kulinernya yang mengugah selara, salah satunya sate kuah khas yang cukup familiar di kota Khatulistiwa itu.

Jika hidangan sate pada umumnya dilumuri dengan bumbu kacang yang kental atau bumbu kecap ditambah dengan potongan cabai rawit dan bawang merah, sate kuah punya ciri berbeda.

Kini, sajian sate kuah tak hanya dinikmati di kota Pontianak saja. Bang Anek, membawa cita rasa kampung halamannya ke ibu kota dan memperkenalkan Sate Kuah Pontianak di Jakarta sejak 2010.

Tak lama sebelum membuka bisnis sate kuah, Bang Anek mempelajari cara membuatnya dari penjual lain sebelum akhirnya mempraktikannya langsung di daerah Sunter dan Jakarta Pusat.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Pemprov Jabar, Daihatsu Gelar Kumpul Pelanggan Akbar di Gedung Sate Bandung

Penyajiannya juga terbilang unik. Pertama, Bang Anek memotong-motong ketupat dan timun yang diiris menyamping, menaruhnya dalam centong sayur besar, lalu merendamnya dalam kuah kaldu.

Proses itu, kata bang Anek, membuat gurihnya kaldu akan meresap ke dalam ketupat, menambah kelezatan setiap gigitan.

Setelah direndam sebentar, kuahnya ditiriskan dan timun serta ketupat diletakkan di piring.

Terdapat dua pilihan sate, sate ayam dan sate sapi dari daging has dalam yang dibakar setelah dimarinasi empat jam dengan bumbu rempah khas Melayu.

Apa saja rempahnya? Tentunya itu rahasia dapur Bang Anek, tapi dia mengungkapkan satu bumbu yang paling dominan adalah ketumbar.

Baca Juga: Tidak Hanya Sate Klatak dan Bakpia Pathuk, Berikut 5 Rekomendasi Oleh-oleh Jogja untuk Wisatawan

"Kalau sate madura apinya keluar, ini cuma hawa panas dari bara. Pembakaran dua kali proses, satu setengah matang, baru setelah itu matang," jelas dia di pembukaan Festival Jajanan Bango, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10).

Di atas piring berisi ketupat, timun dan sate, Bang Anek menuangkan bumbu kacang dan menambah pugasan berupa bawang goreng, daun bawang, kecap, dan jeruk kasturi. Bagian pinggir piring lalu dituangi kuah gurih yang memang cocok dipadukan dengan ketupat.

Menurut Bang Anek, ketupat dan kuah kaldu dalam hidangannya merupakan "pemeran utama".

"Ketupat dan kuahnya beneran enak, sate itu plusnya. Enggak pakai sate juga enak," dia mengklaim.

Di tempat asalnya, sate kuah yang asyik dinikmati bersama es jeruk songkit ini biasa disantap untuk sarapan, tetapi di Jakarta hidangan buatannya lebih laku dinikmati pada malam hari. Antara

Load More