SuaraKalbar.id - Bandi anak Ragai atau yang akrab dipanggil Apay Janggut, kepala rumah panjang Dayak Iban Sungai Utik, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mendapatkan penghargaan Gulbenkian Prize for Humanity ke-4 dari Yayasan Calouste Gulbenkian di Lisabon, Portugal, pada 19 Juli 2023 lalu.
Kabar ini viral usai diunggah oleh akun Instagram @kamidayakkalbar pada Jum’at pagi (25/08).
Apay Janggut sendiri sebelumnya memang telah dikenal sebagai pegiat lingkungan di Kalimantan Barat yang menjaga kawasan hutan Sungai Utik.
Bersama 2 orang pemenang penghargaan lainnya, Apay Janggut berhasil terpilih dari ratusan orang perwakilan dari 55 negara yang masuk ke dalam nominasi penghargaan tersebut.
Baca Juga: Panglima TNI Kaget Saat Cek Lokasi Kebakaran Hutan di Kalbar: Gak Kaya di TV, Susah Sekali Padamnya
“Apay Janggut bersama Cécile Bibiane Ndjebet dari Kamerun, dan Lélia Wanick Salgado dari Brazil terpilih dari 143 orang nominasi dari 55 negara menerima penghargaan Gulbenkian Prize for Humanity,” tulis keterangan dalam video unggahan @kamidayakkalbar.
Bukan tanpa alasan, penghargaan yang diraih oleh Apay Janggut dan dua orang pemenang lainnya disebutkan karena mereka merupakan orang-orang yang memiliki jasa dalam memulihkan ekosistem lokal demi keseimbangan dunia.
“Mereka bertiga diakui telah berjasa selama puluhan tahun untuk menjaga dan memulihkan ekosistem penting secara lokal demi keseimbangan ekologi dunia dan memitigasi dampak perubahan iklim global,” tambah keterangan tersebut.
Mengutip dari mongabay, Sungai Utik merupakan hutan adat milik masyarakat adat Dayak Iban yang telah diakui oleh KLHK pada 20 Mei 2020.
Sungai Utik yang memiliki luas 9.480 hektar tersebut berada di kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi terbatas yang teah menjadi kediaman Suku Dayak Iban sejak 130 tahun di kaki hutan dengan menjunjung tinggi adat istiadat dan kelestarian hutan.
Baca Juga: Kepulan Asap Pekat Menebal, Kebakaran Lahan Gambut di Sumsel Meluas
Kontributor : Maria
Berita Terkait
-
Panglima TNI Kaget Saat Cek Lokasi Kebakaran Hutan di Kalbar: Gak Kaya di TV, Susah Sekali Padamnya
-
Kepulan Asap Pekat Menebal, Kebakaran Lahan Gambut di Sumsel Meluas
-
Ubud Monkey Forest, Menikmati Udara Segar di Suaka Hutan Monyet
-
Mengapa Paru-Paru Dunia Merusak Paru-Paru?
-
Gajah Liar Masuk Kampung Penyangga Hutan Way Kambas, Suami dan Istri Jadi Korban
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
- Tristan Gooijer: Aku Siap Jalani Proses!
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
BRI Dorong Pembangunan Berkelanjutan, Green Financing Capai Rp89,9 Triliun
-
DPRD Kalbar Usut Status Pulau Pengikik yang Kini Jadi Milik Kepri
-
Transformasi Jadi Magnet, Kepercayaan Investor Global ke BBRI Menguat
-
KPK Dalami Peran Enam Saksi Terkait Commitment Fee Proyek Dinas PUPR Mempawah
-
BRI Dukung Couplepreneur Ekspor Craftote ke Pasar Asia dan Amerika