SuaraKalbar.id - Ketapang merupakan salah satu kota yang kaya akan sejarah dan menyimpan salah satu peninggalan, yaitu Makam Keramat Sembilan.
Peninggalan sejarah ini terletak di Jalan Pangeran Kesumajaya, Dusun Pagarruyung, Kelurahan Muliakerta, Kecamatan Benua Kayang, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Makam ini tidak hanya menjadi saksi bisu masa lalu, tetapi juga menandai kehadiran Islam di wilayah ini.
Lokasi dan Struktur Makam
Baca Juga: Mengenal Oikumene: Sejarah, Perjuangan, dan Harapan Bersama
Secara astronomis, Makam Keramat Sembilan terletak pada 1° 51’ 1.40” LS dan 109° 59’ 35.27” BT. Ditempatkan di areal kompleks kuburan muslimin seluas 2.509 m2, kompleks ini terdiri atas dua bangunan utama.
Bangunan pertama, yang memiliki panjang 20 m dan lebar 15 m, berfungsi sebagai pemakaman dengan atap berbentuk cungkup. Di dalamnya, terdapat sembilan makam yang diidentifikasi dari nisan utara hingga nisan selatan.
Bangunan kedua, berukuran panjang 9 m dan lebar 6 m, juga bercungkup dan berfungsi sebagai tempat peristrahatan bagi para pengunjung. Keduanya menciptakan suatu kompleks makam yang sarat makna dan sekaligus nyaman bagi mereka yang datang mengenang leluhur.
Sejarah Kerajaan Matan dan Perjalanan Islam di Ketapang
Makam Keramat Sembilan menjadi saksi dari perjalanan panjang sejarah Kerajaan Matan di Ketapang. Awalnya, Kerajaan Matan adalah bagian dari Kerajaan Tanjungpura, yang didirikan oleh Brawijaya dari Kerajaan Majapahit di Jawa, beraliran Hindu-Budha.
Baca Juga: Mengenal Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah yang Kaya Sejarah
Seiring berjalannya waktu, pindahnya pusat pemerintahan beberapa kali menghasilkan perubahan nama dan bentuk kerajaan. Kerajaan Tanjungpura akhirnya menjadi Kerajaan Sukadana di bawah Sultan Muhammad Syaifuddin, raja pertama yang memeluk Islam.
Pada masa Kerajaan Sukadana, terjadi peperangan yang dikenal sebagai Perang Sanggau dan berbagai kekacauan, mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Sukadana.
Pusat pemerintahan kemudian dipindahkan ke wilayah yang kemudian menjadi tempat berdirinya Kerajaan Matan di bawah Sultan Muhammad Zainuddin. Dengan perpindahan ini, tiga makam keramat pertama di Makam Sembilan diduga merupakan makam para penguasa awal dari Kerajaan Matan.
Bukti Arkeologis Islam di Ketapang
Peninggalan arkeologis di Ketapang menjadi saksi perkembangan Islam pada abad ke-14 M.
Ditemukan peninggalan makam dengan berbagai bentuk nisan dan inskripsi yang mengindikasikan bahwa Islam sudah berkembang di wilayah ini pada tahun 1345 Caka atau 1423 M.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak
-
Kualitas Udara Pontianak Memburuk, Wali Kota Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan
-
Kalbar Waspada Karhutla! BMKG Beri Peringatan Keras Hadapi Puncak Kemarau 2025
-
Bukan Saksi Ahli! Mantan Pimpinan KPK Ungkap Peran Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
Dana Kaget Gratis Rp300 Ribu Hari Ini Kamis 3 Juli 2025, Siapa Cepat Dia Dapat!