SuaraKalbar.id - Gusdurian Pontianak menggelar Gardu Jalanan guna memberikan pendidikan politik kepada masyarakat demi menyambut Pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Pontianak.
"Gardu Jalanan merupakan bentuk pendidikan politik bagi masyarakat tapi hanya dalam skala kecil," ujar PIC Gusdurian Kalbar, Andi Muslim, di Tugu Digulist Pontianak, Minggu 4 Februari 2024.
Bentuk pendidikan politik skala kecil yang dimaksud ialah dengan memberikan edukasi lewat sosialisasi dengan membagikan selebaran, dan stiker yang mengandung kutipan terkait ajakan pemilu jujur, adil, damai dan bermartabat, serta adanya gerakan menuliskan harapan untuk Pemilu 2024 yang ditujukan sebagai bahan refleksi bagi Gusdurian untuk pemilu periode mendatang.
Menurutnya tidak cukup dengan pemilu yang damai saja, namun juga harus jujur adil dan bermartabat, maka dengan itu hadirlah gerakan yang dinamai dengan Gardu Pemilu yang menjadi induk dari Gardu Jalanan.
"Gardu Pemilu ini ada beberapa program salah satunya Gardu Jalanan yang merupakan bentuk pendidikan politik bagi masyarakat," katanya kepada Antara.
Sementara itu Koordinator Aksi Gardu Jalanan, Luluh Musyarofah mengatakan, yang menjadi pemantik kegiatan atau aksi ini ialah fenomena politik yang dinamis setiap periodenya, dan untuk mengantisipasi adanya konflik karena perbedaan pilihan atau intimidasi seperti di pemilu sebelumnya, Gusdurian mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk pemilu jujur, adil, damai dan bermartabat, mengingat pesan Gusdur yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.
"Berbeda pilihan tidak masalah, namun kita tetap harus rukun, kompak, dan saling jaga," ujarnya.
Selain aksi Gardu Jalanan, pihaknya akan terus melakukan pendidikan politik lainnya hingga menjelang pemilu dan pilkada mendatang.
Ia berharap kegiatan ini akan terus berlanjut hingga pilkada yang menurutnya tidak kalah rawan dibanding pemilu, sehingga lewat kegiatan ini masyarakat dapat teredukasi.
"Jadi jangan sampai aman di pemilu tapi ribut di pilkada. Jadi harapannya masyarakat bisa teredukasi dari kegiatan ini, dan adanya perubahan dari masyarakat," katanya.
Berita Terkait
-
Derita Morowali: Lonjakan Penyakit dan Pencemaran Warnai Pilkada Sulteng
-
Apa Kata FORMASI soal Pemilu yang Ramah Disabilitas?
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
Guru Besar UI Sebut UU Pemilu Perlu Selalu Dievaluasi dan Diubah, Kenapa?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Polda Kalbar Perketat Pengawasan Politik Uang Jelang Pilkada Serentak 2024
-
Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar