SuaraKalbar.id - Pemerintah Kota Pontianak telah mengeluarkan kebijakan terbaru terkait pengaturan kendaraan yang diizinkan dan dilarang melintasi Jembatan Kapuas (JK) 1 beserta duplikasinya. Langkah ini diambil dalam upaya menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di wilayah tersebut.
Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan bahwa surat edaran tersebut, yang dikeluarkan pada Jumat lalu, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait jenis kendaraan yang boleh dan tidak boleh melintasi JK 1 dan Duplikasi Jembatan Kapuas 1.
Salah satu poin utama dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 18 Tahun 2024 adalah penyesuaian siklus Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
“Dikarenakan tingginya volume kendaraan roda dua, tiga dan empat yang melintas pada pagi dan sore hari untuk mencegah terjadinya antrean di simpang Jalan Tanjung Raya dan akan berdampak pada Simpang Yarsi,” ungkap Ani Sofian di Pontianak, Jumat.
Baca Juga: Meriahkan Ramadan, Umat Kristen Berburu Takjil di Masjid Mujahidin Pontianak
Menurut SE tersebut, jenis kendaraan yang dilarang melintasi JK 1 dan duplikatnya adalah kendaraan angkutan barang dan bus, kecuali kendaraan jenis pick up tanpa muatan.
Namun, kendaraan yang digunakan untuk kepentingan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), atau kepentingan lain yang berdasarkan keputusan Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda), tetap diizinkan melintas.
Ani Sofian menghimbau agar masyarakat patuh terhadap aturan ini demi kelancaran bersama dan kemudahan dalam beraktivitas.
“Mari kita taati aturan ini demi kepentingan bersama, kemudahan dan kelancaran untuk sesama warga,” katanya.
Dia juga menyebutkan rencana Pemerintah Pusat untuk melakukan penataan lalu lintas pada tahun 2025, termasuk melebarkan jalan dan menata median jalan, serta merencanakan jalan penghubung dari DJK 1 sampai Jembatan Landak.
Baca Juga: Baru Diresmikan Jokowi, Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Macet Total
Kehadiran DJK 1 diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, tidak hanya untuk Kota Pontianak tetapi juga untuk daerah lain di Provinsi Kalimantan Barat. Ani Sofian berharap bahwa dengan beroperasinya DJK 1 ini, kemacetan akan berkurang dan aktivitas masyarakat bisa berjalan lancar tanpa gangguan di jalanan.
Berita Terkait
-
Mudik Lebaran Lancar, 3 Jalur Alternatif dari Semarang ke Jombang Bebas Macet
-
Cara Pantau Macet via Google Maps, Tips Mendapatkan Rute Perjalanan Terbaik
-
Cek CCTV Jalan Tol Mudik Lebaran 2025, Pantau Titik Macet di 4 Aplikasi
-
Peta Lengkap Titik Macet Mudik Lebaran 2025: Tol Jakarta-Merak Termasuk?
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Pati, Dijamin Anti Macet Tanpa Drama
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
10 Wisata di Kalimantan Barat yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran
-
Detik-Detik Perkelahian Maut di Sungai Rengas yang Membuat Pemuda 24 Tahun Meregang Nyawa
-
Tips Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadan dan Pentingnya Puasa Syawal
-
BRImo Hadirkan Kemudahan Transaksi Digital Sepanjang Libur Lebaran 2025
-
Komitmen Perluas Inklusi Keuangan, 1 Juta AgenBRILink BRI Siap Tangani Transaksi dan Pembayaran