Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 20 Maret 2025 | 23:44 WIB
Jadwal Imsakiyah Mempawah (Pexels)

SuaraKalbar.id - Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Mempawah.

Selama bulan suci ini, umat Muslim berusaha meningkatkan ibadah, termasuk berpuasa, shalat, dan melakukan i’tikaf di masjid.

Ramadan bukan hanya bulan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbaiki diri.

Setiap ibadah yang dilakukan di bulan ini akan mendapatkan pahala berlipat ganda, sehingga penting bagi setiap Muslim untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.

Baca Juga: Jadwal Imsak Pontianak Hari Ini, Lengkap dengan Amalan Utama Akhir Ramadan

Berikut adalah jadwal shalat dan imsakiyah untuk wilayah Mempawah pada Jumat, 21 Maret 2025, serta panduan ibadah yang dapat meningkatkan kualitas spiritual selama Ramadan.

  • Imsak: 04:24
  • Subuh: 04:34
  • Terbit: 05:45
  • Dhuha: 06:11
  • Zuhur: 11:55
  • Asar: 14:54
  • Maghrib: 17:57
  • Isya’: 19:05

Bacaan Niat Puasa Ramadan

Nawaitu shauma ghadin an adaa’i fardhi syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Syarat Sah Puasa Ramadan

  1. Islam – Puasa hanya diwajibkan bagi umat Islam.
  2. Baligh – Sudah mencapai usia dewasa.
  3. Berakal Sehat – Tidak dalam kondisi gila atau tidak sadar.
  4. Mampu Berpuasa – Tidak dalam keadaan sakit berat atau uzur.
  5. Tidak dalam Keadaan yang Menghalangi Puasa – Seperti haid atau nifas bagi perempuan.
  6. Niat di Malam Hari – Wajib dilakukan sebelum fajar.

Selain memenuhi syarat-syarat tersebut, seorang Muslim juga harus menjaga puasanya agar tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.

Menjaga lisan dari perkataan yang buruk, menghindari perbuatan sia-sia, serta memperbanyak ibadah adalah cara untuk memperoleh manfaat maksimal dari bulan Ramadan.

Baca Juga: Ramadhan Untuk Semua: Cicipi Kelezatan Nusantara di Aston Pontianak, Harga Mulai Rp 150 Ribu!

Tata Cara I’tikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan

Tata cara itikaf

I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.

Amalan ini sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadan karena memiliki banyak keutamaan, termasuk peluang untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

Berikut adalah tata cara melaksanakannya:

  1. Niat – Berniat melakukan i’tikaf karena Allah SWT.
  2. Dilaksanakan di Masjid – Sebaiknya di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah dan lebih utama di masjid besar.
  3. Memperbanyak Ibadah – Membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
  4. Menjauhi Hal-Hal yang Melalaikan – Seperti perbincangan duniawi yang berlebihan atau menggunakan ponsel secara tidak bermanfaat.
  5. Tidak Keluar Masjid Kecuali Darurat – Seperti untuk keperluan buang hajat atau keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.
  6. Memperbanyak Doa Lailatul Qadar – Salah satu doa yang dianjurkan adalah:

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai ampunan, maka ampunilah aku.”

I’tikaf bukan sekadar tinggal di masjid, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk merenungi diri, memohon ampun, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.

Oleh karena itu, selama i’tikaf, dianjurkan untuk memperbanyak shalat sunnah, membaca tafsir Al-Qur’an, dan beristighfar sebanyak mungkin.

Keutamaan I’tikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan

  • Menggapai Lailatul Qadar – Malam yang lebih baik dari seribu bulan.
  • Meningkatkan Ketakwaan – I’tikaf membantu seseorang lebih fokus dalam beribadah.
  • Menghapus Dosa – Banyaknya ibadah yang dilakukan selama i’tikaf menjadi jalan pengampunan dosa.
  • Mendekatkan Diri kepada Allah – Suasana tenang di masjid memungkinkan lebih banyak waktu untuk berdzikir dan beribadah.
  • Meneladani Sunnah Rasulullah – Nabi Muhammad SAW senantiasa melakukan i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadan.

Dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beri’tikaf satu hari karena mencari keridhaan Allah, maka Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh tiga parit, dan setiap parit lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.” (HR. Thabrani dan Baihaqi).

Karena itu, i’tikaf bukan hanya sekadar kebiasaan di bulan Ramadan, tetapi juga merupakan amalan yang memiliki keutamaan besar dalam Islam.

Umat Muslim yang mampu melakukannya sebaiknya memanfaatkan momen berharga ini untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan, semoga kita mendapatkan berkah dan ampunan di bulan suci ini. Semoga ibadah kita di bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Load More