Keluarga Korban SJ 182 di Bandara Supadio: Moga Ada yang Bisa Dibawa Pulang

Pihak keluarga terus mendatangi Posko Crisis Center Sriwijaya Air.

Husna Rahmayunita
Selasa, 12 Januari 2021 | 16:45 WIB
Keluarga Korban SJ 182 di Bandara Supadio: Moga Ada yang Bisa Dibawa Pulang
Keluarga korban Sriwijaya Air menunggu di Posko Crisis Center Sriwijaya Air Pontianak, Selasa (12/1/2021). (Suara.com/Ocsya Ade CP)

SuaraKalbar.id - Pihak keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus mendatangi Posko Crisis Center Sriwijaya Air di kawasan Bandara Supadio Pontianak, Selasa (12/1/2021).

Pihak keluarga ingin mengetahui perkembangan proses pencarian korban dan menyampaikan permohonan. Salah satunya seperti yang disampaikan pihak keluarga korban rombongan Mulyadi.

"Kalaupun waktunya (operasi pencarian) dibatasi, tetapi kita berharap ada yang kita bawa pulang untuk diperlakukan sebagaimana mestinya orang meninggal. Harapannya itu," harap Winarno, keluarga dari Mulyadi.

Permohonan dan harapan ini disampaikan Winarno kepada tim terkait di posko, menyusul informasi yang diterimanya perihal batasan waktu operasi percairan dari tim SAR gabungan.

Baca Juga:Hari Keempat, Basarnas Temukan Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Air

Mulyadi merupakan mantan Ketum PB HMI yang menjadi korban jatuhnya pesawat Jakarta-Pontianak itu. Dalam kecelakaan pada Sabtu (9/1/2021) siang ini, istri Mulyadi yang sedang mengandung anak pertama mereka, turut menjadi korban. Termasuk juga mertua Mulyadi dan adik angkatnya.

Ada sembilan keluarga inti dari empat korban ini yang dibawa ke Jakarta untuk membantu petugas dalam proses identifikasi setiap temuan.

Sembilan orang ini di antaranya, kakak adik Mulyadi yakni Budi dan Slamet Bowo Santoso. Serta keluarga dari istri Mulyadi.

"Sudah (dapat kabar perkembangan). Kita koordinasi terus setiap saat," jelas Winarno.

Petugas Basarnas membawa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas Basarnas membawa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sementara itu, ibu dan ayah Mulyadi tadi siang didampingi Winarno mendatangi lagi posko. Mereka mempertanyakan perkembangan di lapangan.

Baca Juga:Kecelakaan Sriwijaya Air, Pemerintah Indonesia Disinggung Chrissy Teigen

"Bapak mau pulang ke Sintang. Kasian di sini (Pontianak) lama-lama. Tadi juga kami tanya di posko," tuturnya.

Diketahui, sejak mendapat kabar jatuhnya pesawat ini, Ponijan ayah Mulyadi beserta istri dan anaknya langsung ke Pontianak. Mereka harus menempuh waktu perjalanan darat selama 8 jam dari kampung halamannya di Kabupaten Sintang.

Ia dan keluarga di Sintang mengaku terkejut, karena mereka tidak menyangka Mulyadi merubah jadwal keberangkatan.

"Dia bilang di atas tanggal 15 (Januari) baru mau berangkat ke Jakarta. Makanya kami agak terkejut, kok sebelum tanggal 15 sudah berangkat. Makanya begitu dapat informasi ini, kira agak kurang percaya," jelas Slamet Bowo Santoso, adik bungsu Mulyadi.

Selama ini, Mulyadi tinggal di Jakarta. Sementara istrinya berasal dari Jeruju, Pontianak Barat. Mereka belum lama ini menikah.

Karena itu, Mulyadi menjemput istrinya dan ibu mertua serta keponakannya untuk dibawa ke Jakarta. Lagi pula, ada keperluan bisnis yang akan dijalani.

"Abang pun sempat bilang ke keluarga kalau istrinya sedang mengandung dua bulan," terang Bowo.

Sementara itu, belum ada penambahan jumlah keluarga inti korban yang akan dikirim ke Jakarta untuk membantu proses identifikasi. Hingga saat ini, sesuai data di posko, baru ada 13 keluarga inti korban yang diberangkatkan ke Jakarta dan 21 sampel DNA yang dikirim ke Lab DVI Dokkes Polri.

"Hari ini kita tidak memberangkatkan pihak keluarga korban ke Jakarta," kata Faisal Rahman, Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak.

Kontributor : Ocsya Ade CP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini