SuaraKalbar.id - Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia Kamis (15/1/2021). Sosok dan ajaran dakwah yang disampakannya terus dikenang.
Kenangan mengenai sosok Syekh Ali Jaber juga disampaikan oleh sang putra sulung, Al Hasan Ali Jaber.
Al Hasan Ali Jaber mengungkap ada dua pesan yang kerap disampaikan Syekh Ali Jaber kepadanya semasa hidup.
Pesan itu tak lain yang tetap menjaga salat dan menjaga ibu serta keluarga.
Baca Juga:Selain Syekh Ali Jaber, Haikal Hasan Sebut 10 Nama Ulama Wafat Januari 2021
"Pesannya dari dulu selalu jaga salat, jaga shalat, jaga salat, jangan tinggalkan salat karena, salat itu tiang agama. Terus jangan lupa jaga ibu dan keluarga," ujar Al Hasan Ali Jaber saat ditemui Antaa di rumahnya di Jalan Ade Irma Suryani, Kota Mataram, Kamis.
Pemuda 20 tahun tersebut mengaku, dirinya dan keluarga mengikhlaskan kepergian Syeikh Ali Jaber. Kendati begitu, dia tidak memiliki firasat apapun terkait meninggalnya sang ayah.
"Kalau firasat tidak ada sama sekali," terangnya.
Menurutnya, semasa hidup Syeikh Ali Jaber tidak pernah meminta dirinya untuk meneruskan pekerjaan almarhum sebagai seorang pendakwah.
Sebab, pesan almarhum kepada dirinya untuk tetap selalu menjaga shalat dan tidak meninggalkan salat.
Baca Juga:Ramzi Sebut Syekh Ali Jaber Ulama yang Cinta Indonesia
"Belum ada, cuman yang selalu beliau pesan itu jaga salat, karena insyaAllah kalau shalat lancar maka hidup akan dipermudah, terus jangan lupa mengkhatamkan Alquran," ucap .Al Hasan Ali Jaber.
Sebelum kembali ke Lombok pada Senin (11/1) lalu, dirinya lama berada di Jakarta untuk memantau kondisi Syeikh Ali Jaber selama dalam perawatan di rumah sakit.
"Karena kondisinya beliau terus membaik, saya akhirnya memutuskan pulang, tapi pada Kamis (14/1) pagi kami dikabarkan bahwa kondisi Syeikh Ali Jaber terus menurun, oksigen turun dan panasnya naik. Tapi meninggalnya Syeikh Ali Jaber dalam kondisi negatif COVID-19," jelasnya.
Mengetahui kondisi sang ayah, Al Hasan Ali Jaber sang ibu dan keluarga besarnya bertolak ke Jakarta.
"Semua kami lagi berduka, insyaAllah almarhum ditempatkan di sisi yang terbaik oleh Allat SWT.
Sementara itu, sepupu sekaligus sahabat dekat Syeikh Ali Jaber, Abdurrahman Husain Jaber, mengaku mengenal sosok sang ulama sebagai pribadiyang ramah, santun dan pemurah.
Selama masa hidup, baik sebelum dan sesudah menjadi pendakwah kondang almarhum Syeikh Ali Jaber selalu membantu orang lain.
"Pernah di salah satu minimarket pada malam hari beliau membantu seorang ibu yang lagi kesusahan karena memikirkan biaya operasi keluarganya. Oleh Syeikh Ali Jaber, ibu yang mengaku kesusahan tersebut diberikan uang Rp 5 juta, padahal beliau saat itu tidak mengenal siapa ibu tersebut dan uang yang dibawa Syeikh Ali Jaber hanya itu, bahkan setelah itu kondisi ibu itu selama keluarganya mendapat perawatan tetap mendapat perhatian Syeikh Ali Jaber," terangnya.
Oleh karena itu, mendapat kabar Syeikh Ali Jaber meninggal dunia, dirinya teringat dengan jasa-jasa baik Syekh Ali Jaber yang tidak pernah memandang siapapun orang yang dibantu.
"Kami semua berharap semoga beliau diterima di sisi Allah," ungkapnya.
Senyum
Seorang penggali kubur Syekh Ali Jaber mengaku merasa beruntung sempat melihat wajah sang pendakwah sesaat sebelum dimakamkan.
Penggali kubur tersebut itu menyebut paras Syekh Ali Jaber sebelum dimakamkan terlihat tampan.
"Nggak ada kendala (menggali kubur)," kata Amin, si penggali kubur, Kamis (14/1/2021).
Amin juga sempat melihat wajah Syekh Ali Jaber sebelum akhirnya dikubur. Menurutnya, wajah da'i kelahiran Madinah ini terlihat tampan.
"Alhamdulillah lihat (wajah Syekh Ali Jaber), masih ganteng kayak yang dulu-dulu," kata Amin.
"Senyum manis," katanya menuturkan.
Amin juga sempat mengungkap sosok Syekh Ali Jaber. Ia menganggap rekan Ustaz Yusuf Mansur itu memiki budi pekerti baik dan patut dijadikan contoh.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021). Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Pesantren Tahfizh Daarul Quran di Jalan Ketapang Raya, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Tangerang.