SuaraKalbar.id - Pencarian korban Sriwijaya Air dihentikan sementara, Senin (18/1/2021) sore ini. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengarakan perairan Kepulauan Seribu karena cuaca buruk.
Penyelaman untuk kegiatan tersebut hanya dapat terlaksana pagi pagi hari, ketika cuaca masih cerah berawan.
"Begitu siang sudah tidak memungkinkan karena kecepatan angin sampai 26 knot itu berbahaya untuk rekan-rekan kita, apabila memaksakan untuk menyelam,” ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Rasman MS, di Dermaga JICT 2 Jakarta, Senin (18/1/2020).
Rasman mengatakan jika penyelaman dilakukan, konsekuensinya temuan tidak akan begitu banyak sebab temuan di lokasi pencarian yang dipersempit akan menjadi sangat berkurang.
Baca Juga:Keluarga Putri Wahyuni Korban Sriwijaya Air: Dia Segalanya bagi Kami
Meski demikian, katanya, pencarian menggunakan sarana yang ada dari sektor laut dan udara tetap berlanjut.
Pada pencarian hari kesepuluh mulai Senin pagi hingga siang, didapati dua kantong jenazah dan puing pesawat Sriwijaya Air masing-masing dari KRI Rigel dan kapal Bakamla RI.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ-182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021, jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. (Antara)
Baca Juga:Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Diperpanjang Lagi Tiga Hari