SuaraKalbar.id - Komite Nasional Keselamatan Trasnportasi atau KNKT bongkar kerusakan penyebab Sriwijaya Air SJ182 jatuh ke laut Kepulauan Seribu. KNKT pun menemukan adanya anomali dalam sistem autothrottle pesawat Sriwijaya Air SJ182 berdasarkan laporan awal (preliminary report) investigasi kecelakaan tersebut.
Autothrottle merupakan sistem yang digunakan untuk mengubah pengaturan kekuatan mesin pesawat.
“Saat ini memang yang kita ketahui autothrottle yang kiri bergerak mundur. Apakah ini yang rusak, kita belum tahu karena dua-duanya menunjukkan sikap yang berbeda. Dua-duanya mengalami anomali, yang kiri mundur terlalu jauh, yang kanan tidak bergerak seperti macet,” kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Nurcahyo menyebutkan terdapat 13 komponen lain yang terhubung dengan gerakan autothrottle itu.
Baca Juga:KNKT: Sriwijaya Air SJ 182 Tak Lewati Awan Berbahaya Timbulkan Turbulensi
“Mengapa anomali ini muncul, kita mesti lihat ada 13 komponen yang terkait dengan gerakan autothrottle ini. Masalahnya ada di mana, saat ini kami belum menentukan. Beberapa komponen yang sudah kita kirim, tapi belum bisa menjawab masalahnya apa,” ujarnya.
Menurut kronologi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pada pukul 14.39.47 ketika melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat, pesawat mulai berbelok ke kiri.
Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan yang kanan masih tetap.
Pengatur lalu lintas udara (ATC) Airnav Indonesia memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot pukul 14.39.59
“Itu ada komunikasi terakhr dengan SJ 182,” katanya.
Baca Juga:Ada Kerusakan Sriwijaya Air SJ 182 Tunda Perbaikan, Begini Penjelasan KNKT
Pada pukul 14.40 WIB, kotak hitam Flight Data Recorder (FDR) merekam ketinggian tertinggi, yaitu 10.900 kaki.
- 1
- 2