Operasi di Klinik Kecantikan, Nyawa Wanita Ini Nyaris Melayang

Karolina sampai harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan koma selama beberapa hari.

Husna Rahmayunita | Hikmawan Muhamad Firdaus
Kamis, 11 Maret 2021 | 22:10 WIB
Operasi di Klinik Kecantikan, Nyawa Wanita Ini Nyaris Melayang
Ilustrasi operasi hidung. [Shutterstock]

SuaraKalbar.id - Nasib nahas menimpa Karolina setelah menjalani operasi di sebuah klinik kecantikan. Maksud hati ingin memperbaiki hidung, wanita itu justru mengalami kesakitan.

Karolina sampai harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan koma selama beberapa hari usai operasi.

Para dokter berjuang untuk menyelamatkan wanita berusai 25 tahun tersebut akibat operasi hidung yang gagal.

Menyadur The Sun, Kamis (11/3/2021) Karolina Sarkisyan menderita pendarahan hebat, pembengkakan di sekujur tubuhnya dan gagal napas setelah operasi di Moskow pada 2018.

Baca Juga:Bocah 7 Tahun Ini Jualan Es Limun demi Biayai Operasi Otaknya Sendiri

Setelah kejadian tersebut kemudian terungkap klinik kecantikan milik Dr Gulnara Shah, tempat Karolina menjalani operasi tidak memiliki izin untuk melakukan operasi tersebut.

Pihak berwenang juga menemukan kalau peralatan medis yang diperlukan tidak tersedia dan staf tidak dapat memantau pasien sepanjang waktu.

Akibat temuan tersebut, Shah diamankan polisi dan ditetapkan sebagai tahanan rumah menunggu penyelidikan. Minggu ini dinyatakan bersalah karena kelalaian medis.

Wanita 57 tahun tersebut dipenjara selama satu tahun sepuluh bulan, dan dilarang praktik medis selama dua tahun.

Ilustrasi operasi mata [shutterstock]
Ilustrasi operasi [shutterstock]

Shah juga diperintahkan untuk membayar kompensasi kepada korban sebesar 5.500 poundsterling (Rp 110,2 juta), lapor situs berita medis Medvestnik.

Baca Juga:Dermaster Klinik Buka Cabang Baru di Balikpapan, Kalimantan Timur

Karolina menghabiskan tiga minggu di rumah sakit dan membutuhkan rehabilitasi yang memakan waktu cukup lama, menurut laporan.

Karolina awalnya melakukan apa yang dimaksudkan sebagai operasi "kecil" untuk memperbaiki septum yang menyimpang yang membuatnya sulit bernapas. Dia juga ingin menghilangkan punuk di hidungnya agar lebih melengkung.

Dia memilih ahli bedah Gevorg Stepanyan untuk melakukan operasi, berdasarkan pengalaman dan ulasan positif pasien

Setelah bangun dari operasi, Karolina "mulai berhalusinasi" sebelum menderita gagal napas, cairan di paru-paru dan bengkak di sekujur tubuhnya.

Staf tidak dapat menghentikan kondisinya yang memburuk sehingga memanggil ambulans.

Klinik awalnya mengklaim dia menderita "reaksi alergi" terhadap obat-obatan.

Faktanya, tenaga medis di rumah sakit menemukan, pangkal tengkoraknya tertusuk selama prosedur, menyebabkan pendarahan hebat yang gagal didiagnosis oleh tim bedah.

Setahun pascaoperasi, ahli bedah Gevorg Stepanyan melarikan diri ke luar negeri setelah diduga melukai pasiennya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini