Kendati dia tetap berangkat kerja setiap pagi pukul 06.00 untuk mencari nafkah. Namun hingga siang belum mendapat penumpang.
Menurut Ipan, kondisi saat ini berbeda jauh ketika sebelum ada pandemi Covid-19 karena pendapatannya hilang sampai 75 persen.
“Jauh berbeda hampir 75 persen hilangnya, biasanya dalam satu minggu itu bisa sampai 5 kali, kalau sekarang paling banyak 2 kali keberangkatan. Kami banyak liburnya di rumah,” keluhnya.
Ipan mengkhawatirkan larangan mudik lebaran dari pemerintah akan kembali berpengaruh pada penurunan pendapatan.
Baca Juga:Menkes Budi Tak Yakin Larangan Mudik Lebaran Berhasil 100 Persen
Ia khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan anak istri di rumah.
“Kita kan ada keluarga, ada anak, tolong pemerintah harusnya dipertimbangkan hal tersebut, intinya kan di rumah perlu makan,” ucap Ipan.
Untuk itu, Ipan berharap tidak perlu ada larangan mudik apalagi kalau masih dalam lingkup yang kecil, seperti antar kota.
“Kalau di daerah kita ya jangan juga lah yang begitu, kasihan kami. Itu kan dampaknya pasti sampai ke kami,” ujar Ipan.
Baca Juga:Meski Dilarang, Rocky Gerung Prediksi Mudik Besar-besaran Akan Terjadi Lagi