SuaraKalbar.id - Selain silaturahmi, Hari Raya Idul Fitri juga identik dengan hidangan lezat. Berikut ini dibahas soal Lepat Lau, makanan khas lebaran di Kalimantan Barat (Kalbar).
Lepat Lau merupakan kuliner Kalimantan Barat yang biasanya disuguhkan saat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
Belum lama ini, Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com) bekersempatan melongok cara pembuatan Lepat Lau di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah,
Ada sejumlah ibu-ibu yang membuat lepat lalu. Salah satunya, yakni Nur Asma. Dia menceritakan soal Lepat Lau yang jadi andalan di kampungnya.
Baca Juga:Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Sulawesi Utara di Hari Pertama Lebaran
Nur Asma menerangkan bahan yang digunakan untuk membuat lepat lau di antaranya daun pisan sebagai pembungkus, pulut ketan putih dan cetakan dari kayu.
Untuk cara pembuatannya, pertama-tama ia harus mengaron ketan dengan santan. Kemudian mencetaknya dengan cetakan khusus dan membungkusnya dengan daun pisang yang muda dan lembut.
Setelah itu menyatukan tujuh bungkus Lepat Lau dalam beberapa lembar gulungan daun pisang.
“Prosesnya pulut itu dicetak dalam cetakan yang terbuat dari kayu, setelah itu dibungkus pakai daun pisang, dan setelah itu diikat menggunakan tali rapiah, dan siap untuk dimasak lagi supaya pulutnya lebih terasa," ujarnya.
Setelah dibungkus, lanjut Nur Asma, daun pisang kemudian dikukus menggunakan dandang sampai matang.
Baca Juga:Tenaga Medis Lebaran di Wisma Atlet: Video Call sampai Gambar Baju Hazmat
Apabila sudah matang, maka lepat lau diangkat dari dandang lalu sajikan. Nah, ntuk menyantapnya kata Nur Asma, lebih enak dicampurkan atau dicocol dengan rendang daging.
“Kalau sudah matang udah bisa di makan, bahkan dimakan pakai rending daging leboh teraasa enaknya," sambungnya.
Nur Asma mengakui, setiap tahunnya ia selalu kebanjiran order Lepat Lau. Tak tanggung-tanggung orderan nya bisa mencapai ratusan bungkus.
“Banyak yang mesan, terutama dekat-dekat rumah, ada juga yang dari luar,” terangnya.
Jadi makanan khas Lebaran, Lepat Lau ketahanannya bisa mencapai satu minggu.