Sebelumnya, salah satu keluarga santri, Lukman mengeluhkan kalau insiden gagal terbang ini bukan karena para santri telat tiba di kawasan bandara. Tapi, karena pelayanan di bandara maupun petugas GeNose C19 belum siap.
Para santri baru mengikuti proses pemeriksaan Covid-19 dengan menggunakan GeNose C19 sebagai syarat bisa terbang, setelah salat Subuh.
Kala itu, kata Lukman pihak maskapai menyampaikan bahwa waktu untuk check ini lewat.
"Padahal pesawatnya tadi itu masih ada," kesal Lukman.
Baca Juga:Rapat Kadin Kalimantan Barat Berujung Ricuh, Begini Cerita Lengkapnya
Kontributor : Ocsya Ade CP