Kapolri: Ikan Busuk Tentunya Mulai dari Kepala

Ikan busuk tentunya mulai dari kepala. Mari saling mengingatkan atasan mengingatkan anak buah, anak buah juga sama. Menyampaikan bahwa komandan sepertinya ini salah

Bella
Senin, 12 September 2022 | 16:46 WIB
Kapolri: Ikan Busuk Tentunya Mulai dari Kepala
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memakai pepatah Ikan Busuk Mulai dari Kepala. [Dok.Istimewa]

SuaraKalbar.id - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo berpesan agar seluruh anggota Polri saling mengingatkan, baik atasan kepada bawahan maupun sebaliknya.

Untuk menggambarkan hal itu, dirinya memakai istilah pepatah, 'Ikan busuk mulai dari kepala'.

"Ikan busuk tentunya mulai dari kepala. Mari saling mengingatkan atasan mengingatkan anak buah, anak buah juga sama. Menyampaikan bahwa komandan sepertinya ini salah, dan itu sah-sah saja," katanya dalam video yang dibagikannya di Instagram resminya @listyosigitprabowo dilihat di Jakarta, Senin (12/9/2022).

Menurut Sigit, tidak ada larangan bawahan mengingatkan atasannya, termasuk menolak perintah atasan yang bertentangan dengan norma hukum yang berlaku.

Baca Juga:Kapolri Tegas akan Copot Polisi yang Bermasalah: Negara Sedang Pusing

"Jangan biasakan rekan-rekan bila menerima sesuatu yang tidak pas terus rekan-rekan tidak berani menyampaikan pendapat rekan-rekan. Karena ini untuk kebaikan institusi," pesannya.

Selain itu, Sigit juga menegaskan, dirinya tidak mentolerir adanya aparat kepolisian yang terlibat dalam pelanggaran terkait dengan penyakit masyarakat, seperti perjudian, narkoba dan lainnya.

Menururut Sigit, negara membutuhkan peran Polri dalam memulihkan perekonomian nasional sehingga anggota Polri hendaknya aktif dan menindak kejahatan guna menjaga perekonomian negara stabil.

"Jadi kalau masih ada yang kedapatan melanggar terkait masalah judi, terkait dengan masalah penyakit masyarakat, negara sedang pusing, bebannya cukup berat terhadap kejahatan-kejahatan kekayaan negara tolong diberantas," kata Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri itu kemudian mengingatkan kepada jajarannya, untuk menghindari pelanggaran khususnya yang mencederai rasa keadilan masyarakat.

Baca Juga:Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Polri Sudah On The Track Usut Kasus Brigadir J

Apalagi menurutnya, sikap dan laku anggota Polri mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap institusi.

"Saya selalu mewanti-wanti hindari pelanggaran-pelanggaran khususnya hal-hal yang mencederai rasa keadilan masyarakat. Pelanggaran-pelanggaran yang kalau anggota lakukan maka itu akan semakin menurunkan kepercayaan publik kepada Polri," pesannya.

Secara tegas, dirinya juga menyampaikan kepada jajarannya bahwa tidak akan menegur lagi bila menerima laporan pelanggaran anggota yang mencederai rasa keadilan masyarakat, tetapi langsung diproses dan ditindak tegas dengan pemecatan.

"Kalau ada laporan saya tidak perlu tegur lagi, langsung saya proses, saya langsung copot. Ini berlaku untuk semuanya, apakah itu polki apakah itu polwan," tegasnya.

Tindakan tegas itu ia lakukan, kata Sigit, semata demi melindungi 430 ribu anggota Polri dan 30 ribu PNS yang telah bekerja dengan baik membangun Korps Bhayangkara semakin dipercaya oleh masyarakat.

"Saya harus mencopot, saya harus menindak, terhadap rekan-rekan yang melakukan pelanggaran-pelanggaran dan ini terus saya ulang-ulang karena saya sayang dengan 430.000 polisi yang telah bekerja dengan baik dan 30.000 PNS yang juga bekerja dengan baik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini