SuaraKalbar.id - Dokter Debora Sarah Annetta mengungkapkan seseorang akan lebih mudah terjangkit penyakit di tengah musim pancaroba.
Hal tersebut terjadi karena perubahan suhu yang ekstrem dapat mendukung virus atau bakteri penyebab penyakit berkembang biak.
"Pergantian musim membuat pergantian suhu yang ekstrem, mendukung perkembangbiakan beberapa mikroorganisme seperti virus atau bakteri penyebab penyakit," ungkap Debora yang juga anggota Ikatan Dokter Indonesia, Rabu (28/9/2022).
Debora menjelaskan, saat musim pancaroba, lingkungan berubah menjadi lebih dingin dan kering.
Baca Juga:Lukas Enembe Mangkir dengan Alasan Sakit, KPK Gandeng IDI
Hal ini menyebabkan mukosa atau lapisan jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas menjadi kering.
"Akibatnya virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh kita," kata Debora.
Dalam kondisi pergantian musim, dirinya menjelaskan, ada sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Debora mencontohkan gejala yang termasuk dalam ISPA, yakni flu, hidung tersumbat, meriang, batuk juga nyeri tenggorokan.
Selain itu, penyakit seperti diare dan demam berdarah dengue juga patut diwaspadai karena genangan air yang muncul setelah hujan dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk yang bisa menyebarkan penyakit DBD.
Baca Juga:Tak Hanya untuk Rambut, Ini 4 Manfaat Minyak Kemiri untuk Kesehatan
Sementara itu, Debora mengatakan masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan agar terhindari dari penyakit.
Caranya adalah mengecek kesehatan rutin untuk usia 15 tahun ke atas setiap 6-12 bulan sekali untuk faktor risiko penyakit tidak menular, menghindari rokok, olahraga 30 menit per hari minimal lima hari dalam sepekan.
Hal lain yang harus dilakukan untuk hidup sehat adalah menjalani diet seimbang lengkap dengan sayur dan buah, mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, istirahat cukup dan mengelola stres. (Antara)