Seorang Imam Mushala di Jepara Dianiaya Hingga Meninggal Dunia saat Salat Sunnah

Tersangka yang merasa kesal lantas menghampiri korban yang sedang shalat sunah dan melancarkan sepuluh kali pukulan ke arah kepala korban.

Bella
Selasa, 11 Oktober 2022 | 10:00 WIB
Seorang Imam Mushala di Jepara Dianiaya Hingga Meninggal Dunia saat Salat Sunnah
Ilustrasi mayat. [Antara]

SuaraKalbar.id - Seorang imam mushala di jepara dianiaya hingga meninggal dunia saat sedang salat sunnah oleh keponakannya sendiri.

Saat ini Kepolisian Resor Jepara, Polda Jawa Tengah menetapkan Ms (33), warga Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Jepara pelaku penganiayaan tersebut sebagai tersangka dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

"Usai melakukan penganiayaan terhadap korbannya berinisial BD (69) yang merupakan imam mushala, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Nalumsari pada Sabtu (8/10), setelah mengetahui korbannya yang juga pamannya meninggal dunia," kata Kasatreskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi, di Jepara, Senin.

Dirinya mengungkapkan kronologi kejadian penganiayaan terjadi pada Jumat (7/10) sekitar pukul 04.00 WIB subuh itu.

Kejadian bermula saat MS sedang mengumandangkan azan Subuh di Mushala At Taqwa di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara tiba-tiba speakernya mati.

Baca Juga:6 Perkembangan Laporan KDRT Lesti Kejora, Rizky Billar Bakal Dijemput Paksa Polisi Bila Lakukan Hal Ini

Namun, mengingat yang ada di mushala hanya pelaku dan korban, lantas pelaku menuduh BD yang mematikan speaker, karena merasa tidak bersalah langsung melaksanakan shalat sunah.

Tersangka yang merasa kesal lantas menghampiri korban yang sedang shalat sunah dan melancarkan sepuluh kali pukulan ke arah kepala korban.

Kepala korban terbentur tembok mushala hingga berulang kali, membuatnya langsung tergeletak tak berdaya.

Warga yang melihat kondisi korban, lantas memberikan pertolongan dengan melarikannya ke rumah sakit di Kudus. Namun korban tidak tertolong, dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (9/10) pukul 01.00 WIB.

Tersangka mengaku tega memukul korban yang merupakan pamannya sendiri itu karena kesal telah mematikan speaker saat mengumandangkan azan. Korban merupakan imam mushala, sementara tersangka kerap menjadi muazin.

Baca Juga:Fakta Terbaru, Polri Akui Ada Gas Air Mata Kadaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan Malang

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan dua buah sarung warna, satu buah kaos, satu celana, dan satu kemeja lengan panjang.

Atas perbuatannya itu, pelaku diancam Pasal 338 dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini