SuaraKalbar.id - Sebanyak 70 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sengkuang Merabong, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat berupaya mengurangi dampak banjir dengan mengungsi di tempat aman di daerah tersebut berbekal tenda darurat.
Tokoh Pemuda Desa Sengkuang Merabong, Sunardi mengatakan, kondisi banjir membuat kesehatan dan keselematan warga terancam.
"Dengan kondisi ketinggian banjir yang ada hampir capai lima meter dari jalan, tentu tidak menjamin kesehatan dan keselamatan warga. Untuk itu upaya mengungsi dilakukan warga untuk menekan resiko dampak banjir dilakukan," ujarnya saat dihubungi di Ketapang, Sabtu.
Sunardi mengatakan, warga yang mengungsi tersebut membuat tenda darurat dengan fasilitas seadanya karena barang-barang warga yang terendam banjir sudah tidak terselamatkan lagi.
Baca Juga:Rumah di Desa Sitiarjo Terendam Banjir hingga 1,5 Meter, BPBD Kabupaten Malang Evakuasi Warga
Dirinya mengungkapkan, Desa Sengkuang Merabong, Kecamatan Manismata terdiri tiga dusun, Dusun Sentaman seluruhnya terendam dan di dusun lainnya ada sebagian terendam.
"Keadaan saat ini sangat memprihatinkan, bukan hanya rumah warga yang tenggelam namun beberapa fasilitas umum seperti jembatan gantung yang kokoh kini hancur akibat terjangan derasnya arus air," katanya.
Menurutnya, keadaan semakin parah karena jembatan yang jadi akses penghubung aktifitas warga dari beberapa desa setempat sudah tidak dapat digunakan lagi karena tiang pondasinya sudah tumbang.
"Akses menuju desa terputus. Sehingga sampai saat ini sejak bermula banjir 6 Oktober 2022 lalu aktivitas warga dan dari luar sulit. Terkait bantuan tentu kami butuhkan," harapnya.
Baca Juga:Jaga Kesehatan Tuba Falopi Dengan Resep ala Dokter Zaidul Akbar