SuaraKalbar.id - Adzan Romer yang merupakan ajudan Ferdy Sambo, mengaku dia melihat Eliezer Lumiu (Bharada E), Ricky Rizal, dan Kuat Maruf di tempat kejadian perkara di kompleks Polri Duren Tiga No. 46.
Seperti diketahui, baik Ferdy Sambo maupun ketiga orang yang disebutkan merupakan tersangka kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Mendengar pernyataan itu, Majelis hakim PN Jakarta Selatan lalu menghubungkan antara keterangan saksi sopir ambulans sebelumnya yang mengatakan bahwa Yoshua masih menggunakan masker.
"Saya tidak tahu, saya tidak tahu sopir ambulans, saya tidak tahu kapan ambulans datang," kata Adzan, di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga:Video Ultah Pernikahan Sambo-Putri Diputar di Sidang: Penuh Kehangatan dan Kekeluargaan
Adzan Romer juga mengatakan bahwa ketiga terdakwa yang dilihatnya tidak memegang senjata.
Begitu pula saat bertemu terdakwa Ferdy Sambo, Adzan melihat Sambo tidak memegang senjata dan tidak menggunakan sarung tangan.
Sementara, ketika ditanyakan posisi Putri Candrawathi, Adzan mengatakan bahwa saat itu PC berada di kamar.
Adzan Romer mengaku, dirinya mengetahui keberadaan PC setelah mendengar suara tangisan.
"Menurut saya nangis biasa, saya dengar sampai depan pintu," kata Adzan.
Baca Juga:Mencerna Tudingan Brigadir J Punya Kepribadian Ganda dari Pihak Sambo
Setelah melihat PC menangis, Adzan lalu melihat Sambo membawa Putri keluar rumah menuju garasi.
"Saya melihat Bapak bawa Ibu keluar, saya langsung dampingi keluar," katanya.
Setelah itu, Ferdy Sambo memerintahkan Ricky Rizal membawa Putri ke rumah di Sanguling.
Adzan Romer merupakan salah seorang saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Selasa.
Sidang itu menghadirkan dua terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi. Antara