SuaraKalbar.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo turut buka suara soal kabar meninggalnya seorang bocah SD berusia 7 tahun bernama Yesa yang diduga meninggal usai disiksa orang tua angkatnya di Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Alexander Wilyo menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Dirinya juga turut menyampaikan dukacita atas kematian Yesa.
“Kepada seluruh masyarakat, terutama keluarga korban, saya minta untuk tetap tenang, dan kita bersama-sama mengawal kasus ini,” ujar Alexander Wilyo seperti dikutip dari suaraketapang jejaring suara.com, Kamis (30/11/23).
Alexander Wilyo menegaskan kembali agar semua pihak mempercayakan penyelesaian kasus tersebut kepada pihak berwajib. Terlebih, pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah hukum awal, termasuk pemeriksaan saksi-saksi dan pembongkaran makam untuk autopsi.
Baca Juga:Warga Ketapang Serentak Gelar Aksi 1000 Lilin untuk Yesa
“Kita minta dan kita meyakini rekan-rekan kepolisian dapat mengusut tuntas dan transparan serta seadil-adilnya kasus ini,” ungkapnya lagi.
Sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, Alexander Wilyo telah mengetahui bahwa kasus ini menjadi perhatian dan mendapatkan simpati luas dari masyarakat.
Ribuan warga juga diketahui melakukan aksi solidaritas atas kejadian yang dialami oleh Yesa.
“Karena ini menyangkut soal moral dan rasa kemanusian, sehingga menjadi perhatian saya untuk mengawal perkembangannya. Jika terbukti setelah proses hukum selesai, secara adat tetap akan ada proses ritual adat yang akan dilaksanakan, untuk menjaga keseimbangan kosmis dan alam semesta,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan bernama Yesa (7) ditemukan meninggal dunia diduga akibat disiksa oleh orang tua angkatnya pada Kamis (23/11/23).
Selanjutnya, rekaman bukti penyiksaan yang dilakukan oleh orang tua angkat korban di rumahnya yang berlokasi di Sandai, Ketapang, Kalimantan Barat, viral di media sosial.
Dalam video yang dibagikan, korban terlihat ditelanjangi di salah satu teras rumah dengan kondisi hujan. Bocah malang tersebut berulang kali diseret dan dipaksa berbaring di tengah hujan hingga berteriak menangis histeris. Malangnya, korban bahkan kemudian ditemukan meninggal dunia di belakang rumahnya.