Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 14:46 WIB
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. (Suara.com/Eko)

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkapkan kegiatan perdagangan di Pontianak akan berhenti jika kota ini masuk ke zona merah COVID-19. Dia mengingatkan warga Pontianak tetap ikut protokol kesehatan.

Hal itu dikatakannya seusai menghadiri peringatan Hari Jadi Kota Pontianak ke-249 di Pontianak, Jumat (23/10/2020).

"Edukasi terkait pencegahan COVID-19 pada masyarakat perlu dilakukan terus. Apalagi Kota Pontianak dengan penduduk yang ramai, interaksi pasti lebih sering dan banyak," kata Sutarmidji.

Dirinya berharap Wali Kota Pontianak bisa memperhatikan penerapan protokol kesehatan karena sebagai kota jasa dan perdagangan Pontianak diharapkan tidak sampai masuk zona merah.

Baca Juga: Soal Pemekaran, Kapuas Raya Dinilai Punya Potensi Besar Jadi Provinsi

"Jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak pada kegiatan jasa dan perdagangan. Ketika Kota Pontianak masuk ke dalam zona merah maka banyak kegiatan yang akan terhenti," ungkapnya.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji temui pendemo di halaman kantor Gubernur Kalbar,Jumat (9/10/2020). (Suara.com/Eko Susanto)

Dia menambahkan kegiatan pendidikan dan ekonomi terhenti, kemudian orang tidak akan berani datang lagi, berarti hotel tidak berpenghuni, restoran tidak ada yang beli, sehingga harus dijaga.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan tangguh melawan pandemi COVID-19 saat ini sudah dilakukan di Kota Pontianak.

Semua jajaran pemerintah Kota Pontianak dan masyarakat tidak ada aktivitas yang tidak bersentuhan dengan COVID-19.

"Sehingga penerapan protokol kesehatan menjadi syarat mutlak untuk memerangi COVID-19, sementara sebelum vaksin diefektifkan," ujarnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Kalbar, Kasus Positif Bertambah Jadi 1.497 Orang

Terkait pesan dari Gubernur Kalbar, itu merupakan semangat yang bagus untuk Kota Pontianak semakin maju dan tangguh.

"Pemkot Pontianak akan terus berinovasi dan meningkatkan kompetensi pelayanan publik terhadap warganya," ujarnya.

Sehingga daya saing pemerintah Kota Pontianak akan semakin besar.

Kolaborasi antara semua pihak juga diperlukan termasuk dari dukungan dari masyarakat, bahkan target RPJMD 2024 sudah ada beberapa yang melampaui target.

"Kuncinya, harus ada kolaborasi warga dalam memberikan dukungan dalam kemajuan Kota Pontianak," katanya. (Antara)

Load More