SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan atau prokes di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini menyusul kasus positif Covid-19 dan angka kematian akibat virus tersebut meningkat dalam beberapa waktu belakangan..
Menurut Sutarmidji, lonjakan kasus ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk disiplin prokes.
"Semakin ke depan semakin berat kasusnya, dalam lima bulan terakhir kasus kematian cuma 4 tapi sekarang meningkat menjadi 21 kasus. Sedangkan yang terpapar meningkat dari 500 kurang lebih sampai 1.600 kasus, tapi angka kematian 3 kali meningkat itu yang harus ditangani," ujarnya dalam Acara Pencanangan Satgas Desa Tangkal Covid-19, seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id, Selasa (3/11/2020)
Baca Juga: Pamit Cari Sinyal untuk Tugas Sekolah, Meri 5 Hari Tak Pulang ke Rumah
Pria yang karib disapa Bang Midji itu mengajak masyarakat Kalbar untuk mengubah perilaku sehari-hari dengan kebiasaan baru, yakni tetap disiplin pada protokol kesehatan atau menerapkan 3M.
Ia berharap pada Satgas Covid-19 di desa ini yang merupakan garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, dapat membantu masayarakat dan mengabdikan diri dalam lingkungan baik dalam mitigasi bencana maupun berpartisipasi dalam upaya pengendalian Covid-19.
Lebih lanjut, Sutarmidji mengatakan Satgas Desa sampai di Rukun Tetangga (RT) harus peduli kepada warga jika terdampak Covid-19.
“Pencanangan Satgas Desa sampai ke Rukun Tetangga (RT) ini bagus tapi RT nya harus tegas, kalau ada satu warganya yang positif langsung liat kondisi rumahnya, jika tidak memungkinkan isolasi dirumahnya bawa ke tempat yang telah disiapkan pemerintah, karena klaster keluarga sekarang lebih banyak," tuturnya.
Lebih lanjut, ia berpesan agar pmbentukan Satgas desa sampai Rukun Tetangga (RT), untuk selalu menjaga wilayahnya agar tidak sampai zona merah Covid-19.
Baca Juga: Awal November, Balikpapan Mencatat Kasus Positif COVID-19
“Jangan sampai ada zona merah karena aktivitas bisa minim sekali, orang-orang tidak mau datang (pengunjung atau pembeli), kegiatan ekonomi akan minim sekali, ini yang harus dijaga,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
Terkini
-
Harga Emas Meroket! Ada yang Melonjak Hingga Rp1,9 Juta per Gram, Ini Daftar Lengkapnya
-
Tips Menabung Haji bagi Petani Sawit Kalbar, Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Kebun
-
Tips Menabung Haji 5 Tahun Langsung Berangkat ke Tanah Suci
-
Pemkot Pontianak Hadirkan Pasar Murah Jelang Idul Adha, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini!
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI