Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 01 Desember 2020 | 09:44 WIB
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, erupsi Minggu (29/11/2020). (Antara/Aken Udjan/KH)

SuaraKalbar.id - Gunung Semeru, Merapi dan Lewotolok meletus dalam tempo waktu yang berdekatan. Sejumlah orang mengaitkan letusan ketiga gunung tersebut berkaitan satu sama lainnya.

Lalu bagaimana menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)?

Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, kemudian Gunung Lewotolok di Nusa Tenggara Timur.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani mengatakan tidak ada hubungannya antara letusan Merapi, Semeru dan Gunung Lewotolok tersebut.

Baca Juga: Gemuruh Letusan Semeru Bikin Warga Berlarian Mengungsi ke Gunung Sawur

"Ketiga gunung tersebut erupsi karen faktor internal gunung api. Masing-masing gunung punya sistem sendiri, tidak berhubungan satu dengan yang lainnya," kata Nia Haerani menjawab cekak saat dihubungi SuaraJatim, kemarin.

Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/3). [ANTARA FOTO/Umarul Faruq]

Sebelumnya, ketiga gunung berapi aktif di Indonesia tersebut meletus dengan selisih waktu yang berdekatan. Dimulai dari barat, yakni Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Tiga pekan lalu Gunung Merapi juga diberitakan erupsi mengeluarkan asap dan materail. Statusnya pun menjadi Siaga. Beberapa hari kemudian giliran Gunung Semeru yang meletus melontarkan lava sejauh satu kilometer.

Status Gunung Semeru sekarang Siaga. Masyarakat di sekitar gunung juga diminta hati-hati. Bahkan BPBD juga sudah menutup jalur pendakian ke Semeru.

Selang sehari bergeser ke timur. Gunung Lewotolok di Nusa Tenggara Timur meletus menyemburkan material vulkanik. Masyarakat di sekitar Lewotolok juga diminta waspada oleh BPBD setempat.

Baca Juga: Tanggap Darurat Merapi Berakhir, Sleman Tunggu BPPTKG untuk Perpanjangan

Load More