SuaraKalbar.id - Sebanyak tujuh orang warga Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat meninggal dunia akibat Covid-19.
Bertambahnya orang yang meninggal karena Covid-19 mengakibatkan stok kantong jenazah di BPBD Sanggau menipis. Begitu juga dengan stok Alat Pelindung Diri (APD) petugas penguburan jenazah.
Kepala Seksi Pencegahan Bencana BPBD Kabupaten Sanggau, Kristian Hendro, mengungkapkan kebutuhan kantong jenazah di Kabupaten Sanggau meningkat, seiring bertambahnya jumlah pasien meninggal dunia karena Covid-19, yakni 7 orang.
“Jenazah pasien yang meninggal dunia itu ditangani bersama oleh BPBD, Kodim Sanggau ditambah satu petugas puskesmas. Persoalannya, kantong jenazah yang ada di BPBD saat ini menipis," ujar Kristian Hendro seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com)
Dia menyebut kantong jenazah yang tersedia di BPBD Sanggau merupakan barang amprahan dari BNPB. Peruntukkan kantong jenazah itu, bukan hanya untuk jenazah pasien Covid-19, namun juga sewaktu-waktu digunakan untuk korban bencana alam serta kecelakaan.
"Sekarang yang tersisa di kantor kami tidak banyak lagi, sekitar lima atau enam kantong lagi. Kantong-kantong ini juga nanti kita gunakan untuk penanganan jenazah korban bencana alam dan kebencanaan yang lain," bebernya.
Hendro juga menyampaikan, selain kantong jenazah, stok APD untuk petugas yang menguburkan jenazah pasien Covid-19 juga menipis.
BPBD hanya cukup untuk tiga kali penatalaksanaan pemakaman jenazah pasien Covid-19. Sekali penguburan, ada delapan petugas, sedangkan alat pelindung diri lengkap di BPBD tersisa belasan lagi, hanya cukup untuk dua atau tiga kali pemakaman.
“Yang paling minim sekarang kantong jenazah, mudah-mudahan tidak ada lagi yang meninggal karena Covid-19," pungkasnya.
Baca Juga: Mempelai Perempuan Positif Covid-19, Pasangan Ini Menikah Pakai APD
Di tempat terpisah, pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting mengumumkan perkembangan terbaru kasus terkonfirmasi Covid-19.
Ia mengungkapkan, warga Kabupaten Sanggau yang terkonfirmasi Covid-19 ada 246, yang dinyatakan sembuh 226 orang danmeninggal dunia 7 orang hingga Senin (21/12/2020)
"Sedangkan yang saat ini masih menjalani isolasi karantina sebanyak 3 orang, isolasi perawatan 3 orang, isolasi mandiri 3 orang," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Pemkab Kubu Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Asap, Patroli Karhutla Diperketat
-
Kualitas Udara Memburuk, Bupati Kubu Raya Imbau Anak-anak di Rumah Saja!
-
Pelatihan Ekspor 2025, Upaya BRI Menaikelaskan Produk UMKM Indonesia
-
Solusi Antrian di SPBU Pontianak, Jam Operasional Truk Bakal Diatur Ulang?
-
Dibuka Mulai September, Ini Jadwal Penerbangan Internasional PontianakKuching dan Kuala Lumpur