SuaraKalbar.id - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerapkan aturan ketat bagi pendatang.
Bagi pendatang yang hendak masuk ke Kalbar lewat jalur udara wajib menyertakan hasil test swab PCR negatif.
Aturan masuk Kalbar wajib PCR test ini diberlakukan mulai 26 Desember 2020 hingga 8 Januari ini 2021.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson merujuk pada Surat Edaran Gubernur Kalbar Nomor 3596 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Meyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Kalbar yang diterbitkan Jumat (26/12/2020).
Baca Juga: Pilkada 7 Daerah Kalbar Hari Ini Dikawal 2.500 Personel Polisi
Dalam surat edaran tersebut yang melakukan perjalanan dengan transportasi udara, wajib menunjukan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 7 x 24 jam sejak tanggal pemeriksaan sebelum keberangkatan, dan mengisi e-HAC Indonesia.
"Surat paling lama 7 x 24 jam sebelum keberangkatan. Berlaku efektif 26 Desember 2020 - 8 Januari 2020," kata Harisson seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com).
Sebelumnya melalui laman Facebook pribadinya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan beberapa hari ini Satgas Covid-19 melakukan test swab acak kepada penumpang pesawat yang tiba di Pontianak.
Berdasarkan pemeriksaan 20 penumpang dari salah satu maskapai penerbangan, ditemukan lima penumpang positif Covid-19.
"Indikasinya surat keterangan yang merek bawa itu palsu. Kita sudah koordinasi ke Angkasa Pura, dengan KKP Bandara, semua lepas tanggung jawab," sesal Sutarmidji.
Baca Juga: Hari Ini Pilkada Kalbar 2020, Ini Daftar Paslon yang Bertarung di 7 Daerah
Untuk itu, pihaknya memberikan sanksi kepada maskapai yang beraangkutan tidak boleh bawa penumpang ke Pontianak selama 10 hari. Dia juga mempersilakan apabila ada pihak yang memprotes kebijakan ini.
Berita Terkait
-
Pengacara Sebut Maria Lestari Tak Dapat Surat Panggilan dari KPK untuk Jadi Saksi Kasus Hasto
-
Maria Lestari Mangkir Lagi Saat Dipanggil untuk Kasus Hasto, KPK Akan Jemput Paksa?
-
Momen Timses Ria Norsan-Krisantus Kurniawan Nyanyi Lagu Kegagalan Cinta saat Cabut Nomor Urut Pilkada Kalbar
-
AHY Serahkan Dukungan Kepada Cagub-Cawagub Kalbar dan Maluku Utara
-
Injury Time Pendaftaran Pilkada 2024, Ini Kandidat Jagoan Demokrat di Kalbar dan Maluku Utara
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Raih Euromoney Private Banking Awards 2025, BRI Terapkan Strategi Investasi Adaptif
-
Ibu Tiri Divonis 20 Tahun Penjara Atas Kematian Nizam: Keluarga Kecewa!
-
Berdayakan Kaum Perempuan, Klasterkuhidupku BRI Tenun Ulos Ini Berjaya Sampai California
-
UMKM Indonesia Tembus Pasar Internasional Lewat FHA-Food & Beverage 2025, Berkat Dukungan BRI
-
Bayar Living Cost Jemaah Haji 2025 Bebas Kendala, Percayakan Kepada Layanan Banknotes SAR dari BRI