Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 10 Januari 2021 | 12:01 WIB
Pilot Sriwijaya Air jatuh, Kapten Afwan (Youtube Miftah's TV)

SuaraKalbar.id - Pilot Sriwijaya Air jatuh Kapten Afwan teman Arie Untung. Mereka alumni SMAN 38 Jakarta.

Artis Arie Untung turut berduka atas kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta Pontianak, Sabtu (9/1/2021). Kapten Afwan merupakan seorang Haji itu rupanya kakak kelas semasa Arie SMA.

"Pilot #sj182 Capt H Afwan ternyata adalah kakak kelasku di @sman38.jakarta angkatan 85, beda jauh angkatannya belum sempat ketemu tapi banyak kisah2 baik mengenai beliau," tulis Arie Untung yang mengunggah wajah pilot Sriwijaya Air tersebut, Minggu (10/1/2021).

Sosok Haji Afwan disebut sebagai orang yang sabar. Ia juga rajin mengajak rekan-rekannya untuk beribadah.

Baca Juga: Siapkan Santunan, Jasa Raharja Mulai Data Korban Jatuhnya Sriwijaya SJ-182

"Di kantor ternyata beliau adalah seorang ustadz, orangnya sabar banget, Selalu memakai kopiah putih
Selalu mengajak orang lain sholat, anaknya pun disekolahkan di sebuah SDIT di Cibinong," lanjutnya.

Rupanya, status whatsapp terakhir pilot Sriwijaya Air jatuh itu juga berisi kebaikan. Seolah sudah memiliki firasat, bahwa tujuan akhirnya adalah surga.

"Silakan digeser kabarnya status terakhir wa nya adalah sebuah pengingat buat banyak orang," ujar Arie Untung.

"Setinggi Apapun Aku Terbang, Tidak Akan Mencapai Surga Bila Tidak Solat Tepat Waktu," bunyi status whatsapp pilot itu sebelum terbang.

Arie Untung lantas mengira hal itu sebagai tanda pertemyan H. Afwan dengan Tuhan. Ia pun memanjatkan doa terakhir untuk teman SMA-nya.

Baca Juga: Sinyal Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh Terlacak

"Terlihat beliau sudah mempersiapkan banyak hal untuk pertemuannya dengan Allah,. Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu. Selamat jalan bang Haji Afwan," tutur Arie Untung menutup.

Rajin Baca Al Quran

Kapten Afwan rajin baca Al quran tiap pagi. Pilot berpeci putih itu kini belum diketahui nasibnya setelah Sriwijaya Air jatuh.

Kapten Afwan merupakan sosok yang alim. Jika berada di rumahnya pagi hari, maka lantunan muratal ayat Al Quran akan terdengar. Capt Afwan juga sosok dermawan, tak hanya kepada keluarga tetapi juga pada warga sekitar.

Keluarga berharap Kapten Afwan masih hidup. Keluarga berharap ada mukjizat.

Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh, Sabtu (9/1/2021).

“Kami dari pihak keluarga masih berharap semoga ada mukjizat dan kabar baik kepada kerabat kami. Ia orang baik, tak hanya buat keluarga tetapi juga lingkungan sekitar,” ujar keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar saat dihubungi.

Sejumlah prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib 1 Mar) TNI AL menyiapkan perahu karet di atas geladak KRI Teluk Gilimanuk-531 untuk pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

“Belakangan, jika kami berkumpul bersama maka pria yang akrab saya sapa Da Aan itu selalu memberi tausiyah,” jelas dia.

Hingga Sabtu (9/1/2021) malam, pihaknya masih menanti kabar dari sosok orang baik dan murah senyum itu. Sewaktu perwakilan manajemen Sriwijaya Air menyambangi rumah Capt Afwan, manajemen Sriwijaya Air menyimpan kesan baik.

"Kapten Afwan itu sangat ramah dan semuanya tahu kalau beliau adalah pilot yang selalu pakai kopiah putih,” kenang dia.

Akbar mengatakan, pihaknya terus mendoakan semoga ada kabar baik dari keberadaan Kapten Afwan.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Sebuah sea rider dari Basarnas bersiap melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

Pesawat Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (Antara)

Load More