SuaraKalbar.id - Muhammad Rizky Wahyudi, yang berdomisili di Desa Kalinilam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat juga menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).
Keluarga, kerabat dan warga sekitar lingkungan tempat tinggal Rizky, masih mengharapkan ada kabar baik. Warga dan keluarga pun menggelar salat gaib dan pengajian untuk Rizky di Masjid Al-Ma'wa, pada Senin (11/1/2021) malam.
"Kita laksanakan pengajian atau doa bersama ini selama tiga hari. Besok hari terakhir," ujar Umar Faruq, Imam Masjid Al-Ma'wa kepada sejumlah wartawan, Selasa (12/1/2021).
Apapun kondisi Rizky saat ditemukan nanti, kata Umar, warga berdoa meminta agar korban beserta keluarga diberikan ampunan dari segala dosanya. Dan, seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
"Semoga Allah Ta'ala memberikan ampunan dosa kepada korban sekeluarga. Diberikan kemudahan. Sementara pihak keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menjalani cobaan ini," ucapnya.
Ketua RT 30 Komplek Palm Vista, Agus Arpani menambahkan, setiap ada musibah yang menimpa warganya tim dari Fardu Kifayah langsung bergerak.
"Kemarin ada korban (jatuhnya pesawat) dari RT kami, maka kami menggelar doa bersama," katanya.
Hari ini Selasa (12/1/2021), juga akan digelar doa bersama atas inisiasi teman-teman kerja Rizky.
"Setelah teman-teman Rizky tahu kami mengadakan pengajian, mereka meminta untuk diadakan doa bersama lagi hari ini sampai besok," jelasnya.
Baca Juga: Update Kecelakaan Sriwijaya Air: Potongan Jasad Disimpan di 56 Kantong
Agus menceritakan, Rizky yang termasuk warga baru yang tinggal di Komplek Palm Vista, Desa Kalinilam. Namun warga sekitar sudah menganggapnya seperti keluarga.
"Dia setahu kami memang jarang di rumah. Sering keluar tugas. Sudah setahun ini dia juga sudah pindah KK di sini," jelasnya.
Rizky Wahyudi menumpang Sriwijaya Air SJ 182, bersama istrinya Indah Halima Putri, orang tua dan keponakan serta anaknya yang masih kecil bernama Arkana Nadhif Wahyudi.
Kisahnya, bermula saat Rizky yang berasal dari Bangka Belitung dan ditempatkan di Balai Taman Nasional Gunung Palung, sebagai calon pengendali ekosistem hutan.
Sarjana biologi Universitas Sriwjaya ini kelahiran Pangkal Pinang, 26 tahun yang lalu. Baru menjadi pegawai negeri selama tiga tahun. Selama bertugas di Kalbar, dia tinggal di Komplek Palm Vista bersama istrinya.
Karena hamil besar, istrinya meninggalkan Ketapang dan kembali ke kampung halamannya, Desa Sungai Pinang, Ogan Ilir, Palembang, Sumatera Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Aneh Bin Ajaib! Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Menko Airlangga Pasang Badan Bela BPS
-
Harga Emas Antam Merosot, Hari ini Dipatok Rp 1.950.000 per Gram
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
Terkini
-
Tahun Ini BRI Realisasi Program 3 Juta Rumah Melalui Penambahan Kuota FLPP 25.000 Unit
-
Bank Kalbar Tegaskan Rekening Nasabah Tetap Aman Terkait Pemblokiran Rekening Dormant oleh PPATK
-
Best Domestic Custodian Bank, BRI Catat Rekor AUC Tertinggi di Indonesia
-
Komitmen Tata Kelola Terbaik, BRI Diganjar Penghargaan ACGS di Tingkat ASEAN
-
Wagub Kalbar Tolak Kebijakan PPATK Blokir Rekening Dormant: Itu Melawan Hak Asasi Manusia